Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Bentuk Gugus Tugas untuk Percepatan Implementasi AI di RI

Kompas.com - 04/06/2025, 08:50 WIB
Kiki Safitri,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, membentuk gugus tugas untuk mendukung percepatan implementasi Artificial Intelligence atau AI.

"Ini menjadi langkah awal dalam menyusun arah kebijakan dan strategi konkret pembangunan talenta AI di Indonesia, khususnya dalam isu-isu strategis di bawah koordinasi Kemenko PMK seperti pendidikan, kesehatan, kebudayaan, keluarga, dan keagamaan," kata Pratikno dalam keterangan resmi, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Menteri Rini: Transformasi Digital Pemerintah melalui AI Dorong Inovasi dan Efisiensi Layanan Publik

Pratikno menyampaikan bahwa pembentukan Gugus Tugas ini berangkat dari kegelisahan terhadap perkembangan AI yang begitu cepat dan mendisrupsi isu-isu di bawah koordinasi Kemenko PMK.

Ia menuturkan, dalam beberapa waktu terakhir dirinya aktif meminta masukan dan berdialog dengan berbagai unsur ekosistem, termasuk pendidik, organisasi masyarakat sipil, pakar keamanan siber, psikolog anak, dan sebagainya.

“Dari pertemuan-pertemuan itu, saya bisa simpulkan bahwa terdapat berbagai macam mazhab dalam tata kelola AI, dan mahzab-mahzab tersebut memengaruhi desain edukasi AI di tiap negara," ujarnya.

"Yang menarik bagi saya, ada pendekatan for all, for many, dan for few yang mungkin relevan untuk Indonesia,” tambah dia.

Baca juga: Jusuf Kalla Singgung AI: Kalau Teknologi Kita Tak Maju, Kita Hanya Konsumen

Pratikno menjelaskan bahwa pendekatan "for all" penting untuk memastikan masyarakat memiliki fondasi dasar yang kuat sebelum menggunakan AI, seperti etika dan critical thinking.

Sedangkan pendekatan "for many" diperlukan untuk memfasilitasi potential developer dalam melakukan peningkatan keahlian (upskilling).

Sementara itu, pendekatan "for few" sangat krusial untuk mendukung pengembang nasional agar dapat menghasilkan teknologi AI yang sesuai dengan nilai dan karakter bangsa, serta mendorong kedaulatan digital.

Untuk mempelajari praktik penerapan AI, Menko Pratikno melakukan kunjungan kerja ke Jepang, termasuk mengunjungi SMA Kindai High School di Osaka, sekolah yang bertahap melakukan pengembangan AI.

"Pendidikan AI di Jepang dilakukan secara bertahap dan diawali dengan pembangunan fondasi dasar, seperti etika, pemikiran kritis, dan berpikir komputasional di usia dini," jelasnya.

Baca juga: Cak Imin Sebut AI Membuat Orang Malas Berpikir

Dia bilang, pendidikan AI sendiri baru diajarkan di tingkat SMA dengan sistem piloting dan pengawasan ketat dari pihak sekolah.

Dijelaskan pula bahwa Jepang sangat berhati-hati dalam mendesain pendidikan AI dengan proses yang berjenjang dan norma-norma yang ketat.

"Ini memberi pelajaran penting bagi kita bahwa masyarakat Indonesia harus bijak sekaligus cerdas dalam ber-AI,” ucapnya.

Baca juga: Menko PMK: Kalau Anak Dapat Jawaban dari AI, Nalar Tak Berkembang Baik

Belajar dari ekosistem dan kebijakan edukasi AI di berbagai negara, Pratikno menilai bahwa Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan masyarakat agar siap dalam menghadapi perkembangan AI yang begitu cepat.

Untuk itu, Pratikno mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berperan aktif dalam Gugus Tugas ini.

Dia menegaskan bahwa Gugus Tugas memiliki beberapa mandat penting, yakni orkestrasi kebijakan edukasi AI lintas kementerian/lembaga di bawah koordinasi PMK, mendorong meaningful participation dari ekosistem dengan melibatkan akademisi, industri, masyarakat sipil, dan komunitas, serta mewujudkan impactful legacy dalam pembangunan talenta AI nasional.

“Yang terdekat, kita akan mulai dengan meluncurkan serial buku Bijak Cerdas Ber-AI sebagai langkah awal. Saya mohon dukungan untuk menjadikan misi ini sebagai gerakan bersama, gerakan masyarakat,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Indonesia Gandeng Prancis Bahas Regulasi AI hingga Perlindungan Anak di Ruang Siber
Indonesia Gandeng Prancis Bahas Regulasi AI hingga Perlindungan Anak di Ruang Siber
Nasional
Pro-Kontra Penulisan Ulang Sejarah Indonesia dengan 'Tone' Positif
Pro-Kontra Penulisan Ulang Sejarah Indonesia dengan "Tone" Positif
Nasional
Raja Ampat, Ekstraktivisme, dan Oligarki Pertambangan
Raja Ampat, Ekstraktivisme, dan Oligarki Pertambangan
Nasional
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau