"Dalam perjalanan transformasi Partai Solidaritas Indonesia, kami memilih gajah sebagai simbol baru dari perjuangan. Gajah dalam budaya Jawa dipandang sebagai lambang kekuatan yang besar, yang tenang dan berwibawa," ujar Kaesang
Menurut dia, gajah tidak mudah terpancing dan tidak gegabah. Namun, ketika bergerak, langkahnya membawa dampak besar.
"Seperti pepatah Jawa, gajah alon nanging mantep (gajah memang berjalan pelan namun mantap tak tergoyahkan). Gajah juga dikenal sebagai makhluk yang setia pada kawanan, tidak meninggalkan sesamanya dalam situasi apa pun," kata Kaesang.
Dia juga menyebut filosofi tersebut sejalan dengan semangat PSI yang mengedepankan kerja kolektif.
"Nilai ini sejalan dengan falsafah Jawa rukun agawe santoso (kerukunanlah yang menciptakan kekuatan sejati) dan itulah semangat yang ingin kami tanamkan dalam diri setiap kader PSI. Solid, tidak egois, saling menopang, dan bergerak bersama dalam gotong royong. Seperti gajah yang besar tapi lembut, kuat namun penuh kearifan," ujar Kaesang.
Lebih lanjut, Kaesang mengatakan bahwa PSI ingin menjadi kekuatan politik yang rendah hati namun berdampak.
"Kami ingin PSI hadir sebagai kekuatan politik yang tegas, tetap rendah hati. Bergerak pelan tapi pasti. Tidak gaduh tapi berdampak," katanya.
Baca juga: Jelaskan Logo Baru PSI di Hadapan Prabowo, Kaesang: Gajah Bergerak Pelan tapi Berdampak...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini