JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan, tren pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri saat ini mengalami penurunan.
“Kalau tren sih, ini justru agak menurun. Karena permintaan dari luar negeri ini agak menurun, slow down ya,” kata Karding di Kemensos, Jumat (25/7/2025).
“Tetapi menurut saya itu kesempatan baik. Asal kita mengirim yang tersertifikasi,” lanjut dia.
Menurutnya, beberapa negara yang selama ini menjadi tujuan utama pekerja migran Indonesia tercatat mengalami penurunan permintaan tenaga kerja.
Baca juga: Pemerintah Bakal Pangkas Proses Sertifikasi Pekerja Migran yang Tidak Penting
“Semua turun. Malaysia agak turun. Kemudian Taiwan, Hongkong juga turun,” jelas dia.
Meski begitu, ada beberapa negara yang justru menunjukkan peningkatan kebutuhan tenaga kerja, terutama di sektor-sektor tertentu.
“Yang agak bertambah, itu Jepang, mintanya perawat, keamanan, dan sopir,” katanya.
Sementara itu, untuk Arab Saudi, Karding menegaskan bahwa saat ini Indonesia belum membuka secara resmi penempatan pekerja migran ke negara tersebut.
“Arab Saudi kita belum buka. Jadi Arab Saudi yang berangkat itu masuk dalam kategori non-prosedural,” tegas dia.
Baca juga: Menteri P2MI Siapkan Mitigasi Pekerja Migran Terdampak Perang Kamboja - Thailand
Karding menegaskan pentingnya memprioritaskan keberangkatan tenaga kerja yang tersertifikasi dan melalui jalur resmi agar perlindungan terhadap pekerja migran dapat dilakukan secara optimal.
“Ya, sebenarnya syarat agar mereka aman memang agak ketat ya. Jadi misalnya harus punya hasil pemeriksaan cek kesehatan fisik mental, harus ada sertifikasi,” kata dia.
“Sertifikasi kan berarti harus pelatihan berapa bulan, kalau untuk bahasa ke Jepang apa semua. Terus juga harus ada, misalnya BPJS. Kalau itu sih (BPJS) bisa cepat,” tegasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini