Kapolri Resmikan Patroli Maung Presisi Polda Banten

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan Patroli Maung Presisi Polda Banten, tim yang dibentuk untuk memberikan pelayanan dan respons cepat terhadap masyarakat, khususnya di wilayah rawan kejahatan.

“Ada kurang lebih sejumlah 87 personel yang masing-masingnya dibagi menjadi 11, sehingga kurang lebih ada delapan tim akan kita turunkan,” kata Sigit, di Polda Banten, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

“Untuk betul-betul bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan kriminalitas ataupun rawan kejahatan,” ucap dia.

Sigit menegaskan, tim Patroli Maung Presisi Polda Banten telah dibekali kemampuan dan pelatihan khusus untuk memberantas tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat.

Baca juga: Anggota DPR: Wakil Panglima TNI Kebutuhan, Bukan “Matahari Kembar” Pimpinan Tertinggi

Oleh karena itu, ia berharap kehadiran tim tersebut dapat membuat Polda Banten dan Polres jajaran memberikan respons cepat terhadap laporan masyarakat.

“Dan juga bisa turun di tempat-tempat yang masyarakat membutuhkan kehadiran Polri, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kerawanan kejahatan kriminalitas,” ujar Sigit.

Dalam kesempatan yang sama, Sigit meresmikan aula, masjid, dan fasilitas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di lingkungan Polda Banten.

Diharapkan, fasilitas tersebut dapat meningkatkan layanan yang dibutuhkan masyarakat.

Terkait pembangunan masjid, Sigit menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas itu sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan sekaligus mempererat sinergi antara kepolisian, ulama, dan masyarakat.

Baca juga: Lemhanas: Wakil Panglima TNI Posisi yang Sangat Dibutuhkan

“Tentunya akan lebih bisa intensif karena kita harapkan masjid yang baru betul-betul bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kegiatan polisi saja, tapi juga kegiatan-kegiatan bersama dengan ulama dan masyarakat,” kata Kapolri.

“Tentunya kita harapkan ini menjadi tempat yang betul-betul bisa bermanfaat baik untuk kegiatan keagamaan maupun kegiatan lain yang memang bisa dilaksanakan dalam membantu memberikan siraman rohani di satu sisi, juga tentunya hal-hal yang terkait dengan masalah pemeliharaan kamtibmas,” imbuh dia.