Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensesneg Sebut 16.000 Tamu Akan Hadiri Acara HUT Ke-80 RI di Istana

Kompas.com - 12/08/2025, 18:44 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, sebanyak 16.000 tamu undangan akan hadir pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia di Istana, Jakarta.

Nantinya, 8.000 tamu undangan akan hadir pada pagi hari, sedangkan 8.000 lainnya akan hadir pada acara sore hari.

"Pagi 8.000, sore 8.000," ungkap Prasetyo, usai geladi kotor upacara HUT Ke-80 RI di Istana, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Warga Tak Wajib Pakai Baju Adat Saat Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana

Dalam kesempatan ini, Prasetyo meminta maaf jika ada masyarakat yang tidak mendapat kesempatan untuk ikut hadir.

Ia meminta maaf lantaran lokasi acara yang terbatas.

"Kami selaku pribadi dan juga mewakili panitia memohon maaf kalau memang karena keterbatasan tempat, maka banyak masyarakat yang sebenarnya antusias ingin ikut hadir merayakan, tetapi sekali lagi karena keterbatasan tempat tidak bisa semuanya tertampung," ucap Prasetyo.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, para tamu undangan resmi disarankan untuk memakai baju adat.

Sementara itu, tamu dari kalangan masyarakat umum tidak diwajibkan untuk mengenakan baju tertentu.

Baca juga: Istana Minta Maaf, Gladi Upacara 17 Agustus Berpotensi Bikin Macet Pekan Ini

"Kalau untuk undangan resmi memang ada, kita harapkan menggunakan pakaian adat," ujar Prasetyo.

"Tapi, kalau untuk masyarakat, ya kita tidak, tidak mewajibkan untuk menggunakan pakaian tertentu," sambung dia.

Meski begitu, ia berharap masyarakat yang hadir memakai pakaian bernuansa merah putih.

"Yang penting semangatnya, nuansanya. Kalau memang di rumah punya baju warna merah, ada warna merah putihnya, pakailah," tutur dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau