JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta tambahan anggaran Rp 14,4 triliun pada tahun 2026 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, tambahan anggaran itu akan digunakan untuk sejumlah program prioritas.
“Oleh karena itu, kami mengusulkan kembali tambahan anggaran sebesar Rp 14,4 triliun,” kata Mu’ti dalam rapat di Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Kemendikdasmen Upayakan 300.000 Sekolah Dapat Akses Internet sampai Akhir 2025
Menurut Mu’ti, beberapa program prioritas itu meliputi penyesuaian pembiayaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Nilai PIP itu disesuaikan dengan tingkat inflasi.
“Untuk SD dari Rp 450.000 per siswa per tahun menjadi Rp 600.000 per siswa per tahun. Untuk SMP dari Rp 750.000 per tahun menjadi satu juta per siswa per tahun,” ujar Mu’ti.
Baca juga: Kemendikdasmen Buat Gerakan Agar Anak Indonesia Suka Matematika
Selain itu, Kemendikdasmen juga berencana memperluas jangkauan penerima PIP hingga jenjang taman kanak-kanak (TK).
Program itu bakal menyasar peserta didik pra-sekolah yang mampu dengan persentase 25 persen termiskin.
PIP ini juga sejalan dengan program pemerintah terkait wajib belajar 13 tahun dengan rincian 1 tahun pra-sekolah, 6 tahun SD, 4 tahun SMP, dan 3 tahun SMA.
Baca juga: Kemendikdasmen Akan Tingkatkan Kompetensi Guru Saat Mengajar Matematika
“Melalui dukungan biaya Rp 450 ribu per siswa per tahun,” tutur Mu’ti.
Di luar itu, tambahan anggaran itu akan digunakan untuk menyesuaikan tunjangan guru non aparatur sipil negara (ASN) dari Rp 300 ribu menjadi Rp 500 ribu per guru setiap bulannya.
Kemudian, anggaran juga akan ditujukan untuk menambah program pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan, khususnya untuk sekolah dengan fasilitas terbatas, rusak, dan terdampak bencana.
Baca juga: Kemendikdasmen: Program PPG Guru Tertentu Akan Tetap Ada
Lalu, mempercepat realisasi digitalisasi pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan menguatkan kemampuan guru.
“Guna membekali anak-anak agar lebih siap, kompetitif, dan produktif di masa depan,” kata Mu'ti.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini