Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Diminta Koordinasi dengan PBB dan Interpol

Kompas.com - 02/09/2025, 16:24 WIB
Tria Sutrisna,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi I DPR RI meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera berkoordinasi dengan Interpol, PBB, dan otoritas keamanan Peru untuk mengusut tuntas kasus penembakan staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan, penembakan terhadap diplomat merupakan tindakan serius yang melanggar Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik.

“Kami mendesak pemerintah Peru dan otoritas setempat untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, transparan, dan akuntabel terhadap insiden ini. Pemerintah Peru wajib memberikan perlindungan dan menjamin keamanan serta memastikan tidak ada lagi ancaman terhadap staf diplomatik Indonesia,” kata Sukamta, Selasa (2/9/2025).

Oleh karena itu, lanjut Sukamta, koordinasi internasional antara Kemenlu dengan Interpol, PBB, dan otoritas keamanan Peru sangat penting ditingkatkan.

Baca juga: Menlu Sugiono Minta Otoritas Peru Usut Tuntas Penembakan Staf KBRI Lima

Selain itu, investigasi yang dilakukan juga harus dapat mengungkap apakah insiden ini berkaitan dengan kejahatan terorganisasi, geng kriminal internasional, atau indikasi tindak terorisme transnasional.

“Segera meningkatkan koordinasi dengan Interpol, PBB, dan otoritas keamanan Peru agar kasus ini dapat segera terungkap,” ujar Sukamta.

Keamanan staf KBRI dan WNI di Peru

Komisi I juga meminta Kemenlu memastikan keamanan semua staf KBRI dan warga negara Indonesia (WNI) di Peru, serta memperkuat pengamanan fasilitas diplomatik di kawasan Amerika Latin.

“Keamanan WNI adalah prioritas utama. Kami tidak ingin insiden ini terulang, apalagi jika ada potensi keterlibatan geng kriminal internasional atau praktik korupsi di tingkat lokal yang memicu lemahnya perlindungan,” ujar Sukamta.

“Kita harus memastikan bahwa perwakilan diplomatik kita dapat menjalankan tugas dengan aman dan bermartabat. Jika ada indikasi keterlibatan geng kriminal atau kelompok terorganisasi, negara harus hadir dan tegas,” pungkas dia.

Baca juga: Staf KBRI Lima Ditembak di Peru, Anggota DPR: Tidak Boleh Dianggap Biasa!

Korban ditembak oleh orang tidak dikenal

Sebelumnya diberitakan, staf KBRI Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, menjadi korban penembakan di Lima pada Senin (1/9/2025) waktu setempat.

Zetro Leonardo Purba ditembak sebanyak tiga kali oleh orang tidak dikenal, tak jauh dari kediamannya di wilayah Lince, Lima, Peru.

Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Zetro Leonardo Purba.

Menurut informasi dari media setempat, KBRI Lima telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa penembakan diplomat RI itu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
Nasional
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Nasional
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Nasional
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Nasional
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Nasional
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Nasional
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Nasional
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Nasional
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
Nasional
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Nasional
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Nasional
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Nasional
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau