Tarif Impor Otomotif Jepang Dipangkas Trump, Kini Jadi 15 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif untuk menurunkan tarif impor mobil dari Jepang, dari sebelumnya 27,5 persen menjadi 15 persen.

Dikutip Reuters, langkah tersebut memberikan angin segar bagi industri otomotif Jepang yang selama ini terbebani bea masuk tinggi. Kebijakan akan berlaku tujuh hari usai dipublikasikan secara resmi.

Penurunan tarif ini memformalkan kesepakatan perdagangan antara Washington dan Tokyo yang diumumkan pada Juli 2025 lalu, sekaligus mengurangi ketidakpastian di sektor otomotif.

Baca juga: Cara Cek Tilang Elektronik Lewat Ponsel

Nikkei Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.

Dalam paket kesepakatan yang sama, Jepang juga berkomitmen menanamkan investasi senilai 550 miliar dollar AS di berbagai proyek di Negeri Paman Sam.

Pengumuman Trump langsung disambut positif oleh pelaku industri otomotif Jepang seperti Toyota Motor Corp, yang sebelumnya mengestimasi potensi kerugian hingga 10 miliar dollar AS akibat tarif tinggi.

“Meski hampir 80 persen kendaraan Toyota yang dijual di AS diproduksi di Amerika Utara, kerangka kerja ini memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan,” demikian pernyataan resmi Toyota dikutip Sabtu (6/9/2025).

Seiring dengan kesepakatan dagang ini, Jepang berjanji meningkatkan pembelian produk pertanian AS, termasuk beras, jagung, dan kedelai, senilai 8 miliar dollar AS per tahun.

Tak hanya itu, Tokyo juga akan membeli 100 unit pesawat Boeing, memperbesar belanja alutsista dari AS, serta menjajaki kesepakatan impor gas alam cair dari Alaska.

Baca juga: Penurunan Penjualan Mobil Picu Gelombang PHK di Sektor Otomotif

CARSCOOPS.com Impor mobil dari Jepang tertunda masuk ke Selandia Baru.

Kedua negara juga menyepakati nota kesepahaman investasi lintas sektor dari chip, energi, hingga galangan kapal yang ditargetkan terealisasi penuh pada Januari 2029, bertepatan dengan akhir masa jabatan Trump.

"Jepang sedang berupaya mempercepat implementasi peningkatan pengadaan beras AS sebesar 75 persen dan pembelian barang-barang pertanian AS, termasuk jagung, kedelai, pupuk, bioetanol, dan produk-produk AS lainnya dengan total 8 miliar dollar AS per tahun," tulis perintah eksekutif Trump.