Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLB Campak di Sumenep Berisiko Terulang, Imunisasi Jadi Kunci

Kompas.com - 02/10/2025, 13:55 WIB
Nur Khalis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Kasus kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berisiko terulang.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Ellya Fardasyah, mengatakan, penyakit ini memiliki pola kemunculan bersiklus dan bisa kembali terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali jika kekebalan anak tidak terjaga.

Siklus campak, menurut Elly, serupa dengan demam berdarah dengue (DBD) yang kerap muncul berulang.

Karena itu, penguatan imunisasi menjadi kunci utama agar anak memiliki kekebalan tubuh dan tidak mudah terinfeksi.

"Campak ini bisa berulang, karena ada siklusnya, seperti DBD," kata Elly kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: 2 Balita di Pamekasan Meninggal akibat Campak, Angka Kematian Jadi 9 Kasus

Sementara itu, hingga awal Oktober 2025, Sumenep masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) campak sejak pertama kali ditetapkan pada Agustus lalu.

Status ini belum dicabut karena potensi penyebaran penyakit masih terbuka dan hingga kini suspek campak masih ditemukan.

Baca juga: Imunisasi Campak di Sumenep Capai Target, Status KLB Dievaluasi

Sejak ditetapkan sebagai KLB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggencarkan program imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI) mulai 25 Agustus hingga 27 November 2025.

Upaya ini berhasil mencapai cakupan lebih dari 95 persen anak sasaran, melampaui target minimal untuk membentuk kekebalan kelompok.

Setelah pelaksanaan ORI selesai, Dinas Kesehatan P2KB tetap melanjutkan imunisasi rutin yang dilakukan setiap bulan di masing-masing puskesmas.

Program ini sangat penting untuk mempertahankan kekebalan tubuh anak dalam jangka panjang.

"Kalau kekebalannya baik, nanti ketika datang lagi (campak), bisa lebih siap, karena imunnya tubuhnya baik," jelasnya.

Dinas P2KB Sumenep meminta masyarakat tetap waspada dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap agar tidak menjadi bagian dari siklus berulang penyakit tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau