KOMPAS.com - OpenAI merilis model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bernama GPT-5-Codex. Model AI ini dirilis pada Senin (15/9/2025) waktu Amerika Serikat.
Sebagaimana namanya, GPT-5-Codex pada dasarnya merupakan versi lain dari model bahasa besar (LLM) GPT-5 yang debut awal Agustus 2025 lalu. Bedanya, GPT-5-Codex dirancang khusus sebagai agentic coding atau agen AI yang bisa membantu proses coding secara otomatis.
Menurut OpenAI, GPT-5-Codex menawarkan waktu berpikir yang lebih dinamis dibanding versi sebelumnya. Model AI ini juga dapat menangani tugas coding dalam beberapa detik hingga tujuh jam, per satu perintah.
Baca juga: Pria Ini Nekat Lamar Jadi CEO OpenAI, Surat Balasannya Viral di Media Sosial
Dengan kemampuan itu, OpenAI mengeklaim bahwa GPT-5-Codex memiliki performa yang lebih baik dalam pengujian agentic coding.
Klaim itu dibuktikan dari data SWE-bench, sebuah benchmark agentic coding yang juga mengukur kinerja model AI dalam menjalankan tugas refaktor kode (mengubah struktur internal kode tanpa mengubah fungsi) dari repositori besar.
Menurut hasil pengujian SWE-bench, GPT-5-Codex lebih unggul dibanding GPT-5 dalam hal akurasi dengan perbandingan skor 74,5 persen dan 72,8 persen.
Untuk refaktor kode model AI Codex terbaru ini juga lebih akurat dengan skor 51,3 persen dibanding GPT-5 33,9 persen.
Skor GPT-5-Codex dibandingkan GPT-5 di SWE-benchLebih lanjut OpenAI menyatakan bahwa GPT-5-Codex dilatih untuk meninjau kode dengan mengomentari coding tertentu, kemudian para insinyur software diminta untuk mengevaluasi tinjauan model AI itu.
Hasilnya, GPT-5-Codex dinilai mampu memberikan komentar dengan cukup baik, karena hanya sedikit komentar yang keliru dibanding komentar yang berbobot.
Baca juga: Riset OpenAI Ungkap Penyebab Chatbot Sering Halusinasi
Alexander Embiricos, pemimpin produk Codex sesumbar bahwa sebagian besar kemampuan GPT-5-Codex yang meningkat itu adalah berkat kemampuan berpikir model AI yang dinamis.
Adapun GPT-5-Codex sudah dirilis sebagai produk dalam seri OpenAI Codex dan dapat diakses melalui IDE, GitHub, atau ChatGPT bagi semua pengguna ChatGPT Plus, Pro, Business, Edu hingga Enterprise.
Ketersediaan model AI ini juga akan diperluas untuk pelanggan API di waktu mendatang, dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (16/9/2025).
GPT-5 sendiri dirilis OpenAI pada awal Agustus 2025 lalu. GPT-5 diklaim lebih cerdas, bahkan dapat menjawab seperti pakar level PhD (Philosophiae Doctor, gelar setingkat doktor/S3).
Model ini juga diklaim lebih cepat, lebih jujur, lebih minim halu, dan lebih aman untuk pertanyaan berisiko.
CEO OpenAI, Sam Altman menyebut GPT-5 sebagai tonggak penting menuju pengembangan kecerdasan buatan umum atau Artificial General Intelligence (AGI), yang kepintarannya melebihi AI generatif seperti ChatGPT, dan bisa menyaingi manusia.
Baca juga: Adu Canggih GPT-5 Vs Gemini 2.5 Flash Menggambar Jakarta, Mana yang Lebih Realistis?
Model GPT-5 juga dirancang lebih bermanfaat untuk berbagai keperluan. Di bidang penulisan, Turley mengeklaim kualitas hasil teks lebih alami dan memiliki selera lebih baik ketimbang versi terdahulu.
Di ranah coding, GPT-5 disebut mampu menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi, bahkan untuk pengguna yang bukan insinyur perangkat lunak.
Di samping itu, seluruh alat pendukung seperti pencarian, pembuatan gambar, unggah file, analisis data, hingga instruksi kustom akan tetap tersedia dan bekerja lebih baik bersama GPT-5.
OpenAI memastikan GPT-5 bisa digunakan oleh semua kalangan secara global, termasuk pengguna di tier gratis, Plus, dan Pro.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang