Nothing "Move On" dari Smartphone, Siapkan OS dan Produk Berbasis AI

Kompas.com - 18/09/2025, 19:08 WIB
Rayhan Fairuz SA,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan rintisan teknologi asal Inggris, Nothing, memperoleh pendanaan Seri C sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 3 triliun.

Putaran investasi ini dipimpin oleh firma global Tiger Global dan membuat valuasi Nothing naik menjadi 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,5 triliun.

Nothing dikenal luas lewat smartphone transparan seperti Nothing Phone (1), (2), dan terbaru Nothing Phone (3). Namun, perusahaan yang didirikan Carl Pei, mantan pendiri OnePlus, mengonfirmasi bahwa fokus ke depan tidak hanya mengandalkan pasar ponsel.

Didukung pendanaan baru, Nothing berencana merambah kategori produk lain yang lebih berorientasi pada teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Kami tidak ingin menjadi perusahaan smartphone saja. Misi kami adalah menciptakan ekosistem perangkat AI-first yang benar-benar terasa seperti milik pengguna,” ujar Pei, dikutip dari TechCrunch.

Produk-produk tersebut mencakup jam tangan pintar, perangkat audio, kacamata pintar, hingga robot humanoid dan kendaraan listrik (EV).

Pei juga menilai perkembangan AI yang begitu pesat dalam beberapa tahun terakhir tidak berbanding lurus dengan inovasi pada perangkat konsumen, khususnya smartphone.

Menurut dia, mayoritas produk AI saat ini masih "tidak personal dan terlalu umum".

Karena itu, Nothing tengah membangun sistem operasi berbasis AI yang bisa beradaptasi dengan pengguna secara individual.

Sistem ini diharapkan bisa menjadi dasar integrasi beragam perangkat berbasis AI yang tengah dikembangkan perusahaan.

“Berbeda dengan solusi seragam seperti saat ini, di masa depan akan ada miliaran sistem operasi untuk miliaran orang yang berbeda,” kata Pei dalam keterangan resmi yang KompasTekno kutip dari AndroidAuthority, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Gadget AI Pertama Bikinan Jony Ive dan Sam Altman Mirip iPod Shuffle?

Carl Pei menegaskan Nothing akan mengembangkan produk berbasis kecerdasan buatan (AI)TechCrunch Carl Pei menegaskan Nothing akan mengembangkan produk berbasis kecerdasan buatan (AI)
Meski begitu, Pei mengatakan bahwa Nothing tetap akan menjadikan smartphone sebagai fondasi utama.

Ia menyebut ponsel pintar masih akan berperan sebagai perangkat utama untuk menjalankan aplikasi kecerdasan buatan dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Setelah periode itu, ia memprediksi akan muncul kategori perangkat baru yang mampu menyaingi dominasi smartphone di pasar konsumen.

Baca juga: Ini Dia Pengganti Smartphone, Buatan OpenAI, Perancang iPhone, dan Istri Steve Jobs

Perangkat AI pertama

Perangkat AI pertama dari Nothing dijadwalkan rilis pada 2025. Meski belum mengungkap bentuk finalnya, Pei memberi petunjuk bahwa perangkat tersebut akan mengintegrasikan AI dalam bentuk baru, bukan sekadar assistant di smartphone.

Salah satu kandidat kuat adalah kacamata pintar, yang kini tengah dikembangkan secara internal.

Ambisi Nothing masuk ke bisnis kacamata pintar dilakukan di tengah persaingan ketat. Sejumlah raksasa teknologi lebih dulu mengambil langkah serupa dengan produk masing-masing.

Sebagai contoh Apple memperkenalkan Vision Pro, sebuah headset realitas campuran (mixed reality) dan diposisikan sebagai perangkat masa depan. Meski begitu, perangkat ini dinilai masih terlalu mahal bagi pasar konsumen umum.

Di sisi lain, Meta bekerja sama dengan Ray-Ban menghadirkan kacamata pintar dengan harga lebih terjangkau.

Baca juga: Meta Luncurkan Ray-Ban Display, Kacamata Pintar Pertama dengan Layar Mungil

Sementara Samsung disebut-sebut tengah menyiapkan produk Project Moohan XR, kacamata realitas tertambah (extended reality/XR) yang akan dilengkapi sistem operasi Android XR buatan Google.

Baca juga: Lebih Dekat dengan Headset XR Pertama Samsung, Wujud Asli Project Moohan

Pasar ponsel Nothing

Sejauh ini, IDC mencatat Nothing telah mengirimkan lebih dari 5 juta unit perangkat hingga pertengahan 2025.

Pangsa pasarnya di tingkat global masih di bawah 1 persen, tetapi performa lebih menonjol di India yang menjadi pasar terbesarnya dengan porsi 2 persen.

Dari total tersebut, lebih dari satu juta unit dikirim hanya pada kuartal kedua 2025. IDC menambahkan ekspansi global Nothing berjalan lambat karena sekitar 80 persen penjualannya masih terkonsentrasi di Asia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau