KOMPAS.com - Dunia kecerdasan buatan (AI) semakin diramaikan oleh DeepSeek, chatbot asal China yang kini mulai menyaingi dominasi OpenAI.
Dengan model terbaru bernama DeepSeek R1, aplikasi ini menawarkan kemampuan AI tingkat lanjut dengan biaya lebih rendah.
DeepSeek bisa digunakan di berbagai perangkat, mulai dari ponsel, laptop, hingga PC dengan sistem operasi Windows atau Mac.
Menurut laporan Japan Times, Senin, DeepSeek pertama kali meluncurkan model AI-nya pada tahun 2023.
Setahun kemudian, tepatnya pada November 2024, perusahaan ini merilis DeepSeek R1 yang dikembangkan untuk meniru cara berpikir manusia.
Model ini mendukung chatbot berbasis aplikasi seluler dan mulai memperkenalkan situs antarmuka resminya pada Januari 2025.
DeepSeek disebut-sebut sebagai alternatif OpenAI yang lebih terjangkau namun tetap bertenaga.
Baca juga: DeepSeek Vs ChatGPT dalam Perspektif Hubungan Internasional
Bahkan, DeepSeek R1 diklaim mampu bersaing dengan model AI terbaru dari OpenAI dalam berbagai tugas, termasuk pemecahan soal matematika, coding, dan pemrosesan bahasa alami.
Dibalik kesuksesannya, DeepSeek didukung oleh tim lulusan universitas ternama China seperti Peking University dan Tsinghua University.
Meski terbilang baru di industri, tim ini membawa keahlian akademis dan semangat kolaborasi yang kuat.
Pendekatan ini memungkinkan mereka menangani tantangan AI yang membutuhkan investasi tinggi tetapi laba rendah.
Hingga Sabtu (25/1/2025), aplikasi DeepSeek telah diunduh 1,6 juta kali dan menjadi aplikasi paling populer di App Store di beberapa negara seperti Australia, Kanada, China, Singapura, AS, dan Inggris.
DeepSeek dan ChatGPT punya keunggulan masing-masing, tergantung kebutuhan pengguna.
Baca juga: Cara Mengakses DeepSeek, Chatbot AI yang Kalahkan Dominasi ChatGPT
ChatGPT (OpenAI): Lebih matang dalam teknologi, punya ekosistem luas, dan sering diperbarui dengan model yang lebih canggih. Cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menulis, coding, hingga brainstorming ide.
DeepSeek: Muncul sebagai alternatif lebih murah dengan fokus pada matematika, coding, dan penalaran bahasa alami. Keunggulannya terletak pada efisiensi biaya dan model yang dirancang untuk meniru pemikiran manusia.