Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Haram Beras Oplosan Dibongkar Polda Jabar: Produksi Capai Ratusan Ton, Omzet Miliaran

Kompas.com - 06/08/2025, 17:00 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Satgas Pangan Polda Jawa Barat mengungkap praktik curang dalam distribusi dan penjualan beras dengan label premium yang ternyata tidak sesuai dengan standar mutu nasional.

Dalam pengungkapan ini, enam orang ditetapkan sebagai tersangka, dan ratusan karung beras oplosan berbagai merek disita karena terbukti tidak memenuhi standar kualitas premium.

Penindakan ini merupakan hasil penyelidikan terhadap empat laporan polisi. Para pelaku terbukti melanggar ketentuan dalam SNI 6128:2020, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31 Tahun 2017, dan Perbadan No. 2 Tahun 2023.

Baca juga: Kasus Beras Oplosan Terbongkar, Mentan Amran Tuai Apresiasi dari APPSI Jabar

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar, Kombes Wirdhanto Hadicaksono, menjelaskan bahwa modus yang dilakukan pelaku antara lain mencampur beras medium dengan butiran patah atau menir, lalu mengemasnya ulang dan memasarkannya sebagai beras premium.

"Beberapa pelaku juga memalsukan label 'Pandan Wangi' pada beras jenis lain serta menjual beras Bulog yang direpacking dengan harga premium," jelas Wirdhanto dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu (6/8/2025).

Siapa Saja Pelaku dan Seberapa Besar Omzetnya?

Berikut ini adalah rincian para pelaku dan nilai ekonomis dari aktivitas curang yang mereka lakukan:

  • AP, pemilik CV Sri Unggul Keandra (Majalengka): memasarkan beras merek "Si Putih" 25 kg dengan label premium, padahal isinya tidak sesuai standar. Produksi 36 ton selama 4 tahun dengan omzet Rp468 juta.
  • AT, pemilik Gilingan Padi PB Berkah (Cianjur): menjual beras merek Cintanur dengan label Pandan Wangi. Produksi 192 ton dalam 4 tahun, omzet mencapai Rp2,97 miliar.
  • AJ, pemilik Toko Mitra Awwam (Bandung): menjual delapan merek beras medium seolah-olah premium, seperti Super Pullen, Super NH, Nusantara Semut, dan lainnya. Produksi 770 ton dalam 2–5 tahun, dengan omzet Rp7 miliar.
  • MAN, pelaku dari Kabupaten Bogor: repacking beras Bulog sejak 2021 dengan omzet sekitar Rp1,4 miliar.
  • FF alias D (Soreang) dan EH, ditangkap di lokasi berbeda terkait aktivitas pengemasan ulang dan pemasaran beras palsu.

Baca juga: Beras Premium PT PIM Mengandung Menir, Satgas Minta Perbaikan

Apa Hasil Pemeriksaan Laboratorium terhadap Beras Tersebut?

Dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 12 sampel beras, seluruhnya tidak memenuhi syarat beras premium.

Bahkan sebagian besar tidak memenuhi standar mutu medium. Mayoritas beras terbukti dicampur dengan menir dan butiran patah.

Wirdhanto merinci enam modus operandi yang digunakan pelaku:

  • Menjual beras premium yang tidak sesuai SNI.
  • Memasarkan beras khusus "Pandanwangi BR Cianjur" dengan isi yang tidak sesuai.
  • Menjual beras medium dengan harga premium.
  • Membeli gabah Rp7.000/kg lalu dijual Rp14.400–Rp14.500/kg sebagai beras premium.
  • Membeli beras medium Rp13.200/kg dan menjualnya Rp14.000–Rp14.500/kg.
  • Melakukan pengemasan ulang beras Bulog.

Baca juga: Stok Beras di Ritel Modern Kosong, Kemendag: Pasokan SPHP Belum Masuk Semua

Atas tindakan ini, enam pelaku dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 62 jo Pasal 8 ayat (1) huruf a, karena memperdagangkan produk tidak sesuai label mutu.

"Ancaman pidananya maksimal lima tahun penjara dan denda hingga Rp2 miliar. Kami berkomitmen menindak tegas pelaku usaha yang merugikan konsumen dan mengganggu stabilitas pangan," tegas Wirdhanto.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengimbau masyarakat lebih cermat dalam membeli beras. Ia menekankan pentingnya peran aktif konsumen untuk melaporkan produk mencurigakan.

"Jangan ragu melaporkan jika menemukan beras yang tidak sesuai label atau kualitasnya diragukan. Pengawasan dari masyarakat sangat penting untuk mencegah praktik curang di sektor pangan," tutup Hendra.

Baca juga: Dedi Mulyadi Yakin Harga Beras Turun, Ini Faktor Penentunya

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas Pangan Ungkap Modus dan omzet Penjualan Beras Premium Tak Berstandar Mutu".

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Kalimantan Timur
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Jawa Barat
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
Sulawesi Selatan
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Jawa Tengah
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Jawa Timur
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau