KOMPAS.com - Sebuah video singkat yang memperlihatkan sebuah mobil hitam yang disalip oleh rombongan berpengawalan viral di media sosial.
Mobil hitam tersebut diduga merupakan mobil dinas Sri Sultan Hamengku Buwono X yang tengah berhenti di lampu merah.
Cuplikan pendek itu memancing reaksi publik dan memunculkan spekulasi mengenai siapa rombongan pejabat yang terlihat menyalip mobil Gubernur DIY tersebut.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak mobil hitam berpelat AB 10 MBX berhenti di sebuah simpang lampu merah di Yogyakarta.
Beberapa detik kemudian, muncul sejumlah mobil berpelat dinas dan beriringan dengan pengawalan polisi tampak melaju di jalur kanan, melewati mobil tersebut yang tetap berhenti.
Mobil patwal membunyikan sirene yang biasa dijuluki Tot Tot Wuk Wuk oleh warganet.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu (8/10/2025) ketika Sultan HB X sedang melakukan kunjungan kerja di Kelor, Karangmojo, Gunungkidul.
Publik kemudian mengaitkan mobil AB 10 MBX itu dengan kendaraan dinas milik Sultan yang saat itu tengah mendampingi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebagian warganet bahkan menduga, iring-iringan kendaraan yang menyalip merupakan rombongan dari Kemenko Infrastruktur.
Baca juga: Tanpa Patwal, Mobil Sultan HB X Disalip Iring-Iringan ‘Tot Tot Wuk Wuk’ di DIY
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) melalui Sekretariat Daerah (Setda) membenarkan bahwa mobil dalam video tersebut benar milik Sri Sultan HB X.
Setda menjelaskan, kejadian itu memang berlangsung setelah agenda kunjungan kerja bersama Menko Infrastruktur AHY di Gunungkidul.
Meski demikian, pihak Pemda DIY tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait identitas rombongan kendaraan yang melintas dalam video itu.
Terkait spekulasi yang banyak disampaikan warganet terkait rombongan berpengawalan tersebut, Kemenko Infrastruktur juga memberi penjelasan.
Staf Khusus Menko Infrastruktur Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa rombongan AHY sudah meninggalkan lokasi sekitar 30 menit lebih awal dari rombongan Sultan.
“Rombongan Menko AHY sudah berangkat lebih dulu ke arah Kota Yogyakarta. Jadi, tidak mungkin rombongan beliau yang terlihat di video tersebut,” ujar Herzaky.
Ia menambahkan, seluruh kendaraan yang digunakan dalam kunjungan tersebut bukan mobil dinas berpelat merah, melainkan kendaraan sewaan sesuai standar keamanan dan efisiensi perjalanan.
Karena itu, tudingan di media sosial yang mengaitkan iring-iringan itu dengan Kemenko Infrastruktur disebut sebagai bentuk kesalahpahaman publik.
Melalui pernyataan resminya, Kemenko Infrastruktur menyayangkan adanya unggahan dan pemberitaan di sejumlah media yang langsung mengaitkan peristiwa tersebut dengan kementerian infrastruktur tanpa melakukan konfirmasi.
“Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan dan unggahan yang menyebut rombongan tersebut berasal dari Kemenko Infrastruktur. Kami harap publik lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan kesan yang keliru,” tulis pernyataan resmi lembaga tersebut.
Meski spekulasi mengenai rombongan belum sepenuhnya jelas, warganet justru banyak menyoroti keteladanan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sikapnya yang tetap berhenti di lampu merah, meskipun merupakan pejabat negara dan Gubernur DIY, dianggap sebagai contoh nyata kepemimpinan yang sederhana dan patuh aturan.
Salah satu unggahan video itu di media sosial tampak dibanjiri komentar positif dari publik.
“Sultan aja berhenti di lampu merah, masa pejabat lain enggak bisa?” tulis salah satu pengguna di platform X (Twitter) yang disukai ribuan akun.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul “Kronologi Viral Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Berpengawalan, Kemenko Infra: Bukan Kami”.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang