Panduan Lengkap Shalat Gerhana, dari Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

KOMPAS.com - Fenomena langit Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Jumat (14/3/2025) dan dapat diamati di beberapa wilayah Indonesia bagian timur.

Menurut Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto, hanya masyarakat di Indonesia bagian timur yang memiliki kesempatan menyaksikan fenomena ini.

"Yang dapat melihat fenomena Gerhana Bulan Total hanya wilayah Indonesia bagian timur," ujar Himawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/3/2025).

Himawan menjelaskan bahwa masyarakat di wilayah timur Indonesia hanya dapat menyaksikan fase akhir penumbra dari Gerhana Bulan Total.

"Hanya akhir fase penumbra yang teramati dari Indonesia bagian timur," kata Himawan.

Baca juga: Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025, Sebagian Wilayah Indonesia Timur Bisa Menyaksikan

Fase penumbra merupakan tahap akhir sebelum Gerhana Bulan Total benar-benar berakhir. Berikut adalah beberapa wilayah yang dapat menyaksikan fenomena ini:

1. Seluruh Papua
2. Maluku Utara
3. Maluku bagian timur
4. Nusa Tenggara Timur (NTT)
5. Sebagian kecil wilayah timur Sulawesi Tengah
6. Bagian timur Sulawesi Utara

Anjuran Melaksanakan Salat Gerhana

Dalam ajaran Islam, salah satu amalan sunnah yang dianjurkan saat terjadi gerhana adalah melaksanakan Salat Gerhana atau Salat Khusuf. Salat ini merupakan ibadah sunah yang dikerjakan saat gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Baca juga: Link Lihat Gerhana Bulan Total yang Muncul di Momen Ramadhan 2025

Berikut tata cara pelaksanaan Salat Khusuf:

• Imam menyeru jemaah dengan bacaan Ash-shalâtu jâmi‘ah (Artinya: "Mari kita melaksanakan salat berjamaah").
• Berniat dalam hati untuk melaksanakan Salat Gerhana Bulan.
• Takbiratul ihram, seperti salat biasa.
• Membaca doa iftitah dan ta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat yang panjang (misalnya, Al-Baqarah) dengan suara dikeraskan.
• Rukuk dengan lama.
• Bangkit dari rukuk (i’tidal) dengan membaca Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd.
• Tidak langsung sujud, tetapi kembali membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qur’an, dengan bacaan lebih singkat dari sebelumnya.
• Rukuk kembali (ruku’ kedua), yang durasinya lebih pendek dari rukuk pertama.
• Bangkit dari rukuk (i’tidal).
• Sujud dengan lama, dilanjutkan duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali.
• Bangkit dari sujud dan melaksanakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama, tetapi lebih singkat.
• Salam.

Setelah Salat Khusuf, imam atau khatib menyampaikan khutbah dua kali seperti khutbah salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Khutbah ini berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, serta disunnahkan untuk bersedekah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Alinda Hardiantoro | Editor: Inten Esti Pratiwi), jateng.kemenag.go.id