KOMPAS.com - Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, membuka peluang untuk menghadirkan suporter tandang pada Super League 2025/2026, dengan beberapa ketentuan.
Kompetisi sepak bola nasional kasta tertinggi bertajuk Super League 2025/2026 akan segera memulai kick off pada 8 Agustus mendatang.
Duel Persebaya Surabaya kontra PSIM Yogyakarta yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, akan jadi laga penanda dimulainya kompetisi musim ini.
Satu hal yang selalu menjadi pertanyaan jelang bergulirnya liga sepak bola Indonesia adalah kepastian soal hadirnya suporter away atau tandang.
Ya, sejak musim 2023/2024, sepak bola nasional kehilangan "suara" suporter tandang lantaran adanya pelarangan, buntut dari Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 silam.
Baca juga: Kesan Jordi Amat Dipasangkan dengan Rizky Ridho di Persija Jakarta
Itu berarti sudah dua musim sepak bola nasional tak mengizinkan suporter lawan untuk hadir di stadion.
Terakhir kali pendukung tim tamu bisa menyaksikan langsung pertandingan di stadion pada musim 2022/2023.
Angin segar pun muncul jelang bergulirnya Super League musim ini.
Dirut I.League, Ferry Paulus, menegaskan bahwa ada potensi untuk menghadirkan lagi suporter tim tamu yang statusnya dibagi menjadi tiga kategori.
Kategori pertama yakni tim-tim yang memiliki rivalitas alias lampu merah. Contohnya seperti Persija Jakarta vs Persib Bandung dan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Baca juga: Super League 2025-2026 Akan Terapkan Aturan 7 Pemain Asing di Lapangan
Kedua tim-tim yang dikenal semi rivalitas atau lampu kuning, seperti PSIM Yogyakarta vs Persis Solo.
Kemudian, yang terakhir tim-tim yang tak memiliki rivalitas atau bisa disebut lampu hijau.
"Jadi memang ada 3 kategori. Yang betul-betul rivalitas, tadi seperti saya bilang, itu pasti tidak diizinkan. Karena memang di-lock juga dari FIFA," kata Ferry Paulus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/8/2025).
"Yang kedua, yang semi. Ini kan ada juga yang resistensi kemarin seperti Persis solo saat lawan PSIM. Nah itu masih dalam daftar barangkali lampu kuning."
"Nah, yang ketiga ini betul-betul yang nggak ada rivalitas. Nah itu proposal kita supaya bisa diizinkan supporter away-nya," jelas dia.
Ferry melanjutkan pihaknya saat ini masih terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian sebagai otoritas pemberi izin keramaian agar suporter tandang bisa diizinkan hadir.
"Kami sedang tahap finalisasi terutama untuk sinkronisasi kepada pihak kepolisian. Mungkin dalam 1-2 hari ke depan akan ada keputusan soal proposal yang kami sampaikan ke pihak kepolisian," ucap Ferry.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini