KOMPAS.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan PSSI resmi mengakhiri kerja sama setelah hanya delapan pertandingan menukangi skuad Garuda.
PSSI dan Patrick Kluivert bersama staff kepelatihannya resmi berpisah lewat sebuah pengumuman yang disampaikan pada Kamis (16/10/2025) siang WIB.
Patrick Kluivert pertama ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada awal Januari 2025.
Secara total, ia hanya bertahan delapan laga menukangi skuad Garuda dalam sembilan bulan terakhir, menambah panjang track record-nya di mana ia gagal memegang suatu pekerjaan dengan durasi lama.
Baca juga: Berapa Besaran Gaji Patrick Kluivert Selama Melatih Timnas Indonesia?
Dikutip dari Transfermarkt, pekerjaan permanen Patrick Kluivert di level senior adalah sebagai pelatih timnas Curacao (Maret 2015-Juni 2026) dan Adana Demirspor di Turkiye (Juli 2023-Desember 2023).
Ia juga pernah menjabat sebagai caretaker manager alias pelatih interim Curacao pada Mei 2021-Oktober 2021.
Kluivert pertama bertugas sebagai pelatih timnas Curacao pada Kualifikasi Piala Dunia 2018. Ketika itu, Curacao kalah di babak kualifikasi ketiga saat menghadapi El Salvador.
Baca juga: Daftar Tim Kepelatihan Timnas Indonesia yang Hengkang bersama Kluivert
Ia menangani Curacao dalam 12 pertandingan pada masa pengabdian pertamanya sebelum bertugas enam kali dalam masa pengabdian kedua.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, berbicara di sesi konferensi pers usai laga FIFA Matchday melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin, 8 September 2025.Patrick Kluivert menjadi manajer Adana Demirspor di Liga Turkiye menggantikan Vincenzo Montella pada awal 2023-2024.
Namun, ia pergi setelah hanya menukangi klub dalam 20 laga dengan catatan 8 kemenangan, 6 seri, dan 6 kekalahan.
Patrick Kluivert kembali memberikan pernyataan setelah terakhir muncul pada Senin (13/10/2025) lalu.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Patrick Kluivert mengaku kecewa dengan apa yang diperoleh di Ronde 4.
Ia mengaku menyesal tak mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
"Meskipun saya sangat kecewa dan menyesal karena tidak lolos ke Piala Dunia, saya akan selalu bangga dengan apa yang telah kita bangun bersama," tulis Kluivert.
Tak lupa ia juga berterima kasih kepada para pemain, staf, serta Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, para pemain, staf saya, dan Bapak Erick Thohir atas perjalanan yang tak terlupakan ini," tutupnya.