KOMPAS.com – Penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih memunculkan tanda tanya besar di kalangan publik sepak bola.
Media olahraga ternama asal Inggris, The Athletic, melaporkan bahwa proses penetapan dua negara tersebut serta jadwal pertandingan mereka dinilai tidak transparan dan berpotensi memberikan keuntungan kompetitif.
Timnas Indonesia menjadi korban ketidak adilan jadwal ini saat skuad Garuda harus bermain pertama di Jeddah, Arab Saudi, kontra sang tuan rumah dan tiga hari kemudian menghadapi Irak.
Dalam proses pengundian yang digelar oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia pada Juli 2025, Qatar dan Arab Saudi langsung ditetapkan sebagai tuan rumah masing-masing untuk Grup A dan Grup B.
Namun, keputusan tersebut tidak diumumkan sebelum undian dimulai.
Saat nama Qatar keluar pertama dalam pengundian, Wakil Sekretaris Jenderal AFC, Shin Man Gil, langsung menyatakan, “Qatar, hosting Group A,” tanpa penjelasan lebih lanjut.
Situasi ini memunculkan kebingungan karena AFC tidak mempublikasikan peraturan resmi kualifikasi di situs resminya, sehingga sulit bagi publik dan media untuk mendapatkan klarifikasi terkait dasar penunjukan tersebut.
Baca juga: Pelatih Anyar Timnas Indonesia Baru Akan Bertugas di FIFA Matchday Maret 2026
Suasana drawing ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (17/7/2025).Selain penentuan tuan rumah, kedua negara juga mendapatkan keuntungan lain berupa jadwal pertandingan lebih ringan.
Berdasarkan format yang diumumkan sebelum undian, tim unggulan teratas dijadwalkan bermain pada 8 dan 14 Oktober, sementara dua tim lain di grup mereka harus bermain di antara tanggal tersebut, yakni pada 11 Oktober.
Dengan sistem ini, Qatar dan Arab Saudi mendapat waktu istirahat enam hari, sedangkan lawan-lawan mereka hanya memiliki jeda tiga hari.
Keunggulan tersebut menjadi perhatian sejumlah pelatih peserta kualifikasi.
Salah satunya datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang akhirnya harus puas dengan jadwal pertandingan kedua kontra Irak mundur 2 jam.
"Tentu banyak pemain juga yang baru bisa mendarat yang bermain di Eropa itu tanggal 6 (Oktober) jadi seperti di Australia tanggal 7 latihan tanggal 8 main," ucap Erick Thohir.
"Kami melobi selama beberapa hari dan Alhamdulillah AFC merespons dengan baik. Jadwal pertandingan kedua mundur dari pukul 18.00 ke 22.30. Jadi ini recovery-nya cukup."
Baca juga: Cerita Ole Romeny Pulih dari Cedera Parah dan Kembali ke Timnas Indonesia Lebih Cepat
Dalam sebuah contoh, Qatar hanya melakukan dua pergantian pemain saat menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) setelah bermain imbang 0-0 kontra Oman.