NUSANTARA, KOMPAS.com - Program reforestasi Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dijalankan oleh Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Otorita IKN.
Kebutuhan reforestasi dan penghijauan di seluruh area IKN, baik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) maupun wilayah delineasi tercukupi oleh pasokan bibit gratis dari Persemaian Mentawir.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengungkapkan, ketersediaan bibit gratis Pusat Persemaian Mentawir telah cukup untuk memenuhi kebutuhan reforestasi di IKN.
Baca juga: Raja Kutai Tegaskan Budaya Kalimantan Harus Jadi Identitas IKN
"Dengan adanya pasokan bibit ini, kami tidak perlu lagi menyemaikan benih terlebih dahulu, sehingga proses mobilisasi bibit menjadi lebih efisien. Bibit dapat langsung diangkut dan ditanam di area IKN, mempercepat proses penghijauan," ujar Pungky kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).
Menurut Pungky, bibit gratis dari Persemaian Mentawir tidak hanya diperuntukkan bagi IKN, tetapi juga mencakup seluruh wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Oleh karena itu, dia mendorong partisipasi dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, sekolah, petani, dan masyarakat umum, untuk meminta bibit dari persemaian ini.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas dampak positif dari program reforestasi di kawasan tersebut.
"Dengan demikian, kami optimistis bahwa Persemaian Mentawir dapat memenuhi kebutuhan penghijauan di IKN dan mendukung upaya reforestasi di Kalimantan secara keseluruhan," cetus Pungky.
Baca juga: Viral Foto NASA soal Penyusutan Hutan di IKN, Ini Klarifikasi Otorita
Selain ketersediaan bibit, efisiensi biaya transportasi bibit dari Persemaian Mentawir ke lokasi
penanaman juga menjadi pertimbangan Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air OIKN.
Untuk diketahui, persemaian skala besar Mentawir di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, ini memproduksi 8 juta bibit. Sebanyak 4,9 juta bibit di antaranya telah didistribusikan.
Jenis bibit yang diproduksi di persemaian skala besar ini antara lain jenis tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK), tanaman estetika dan tanaman pakan satwa.
Persemaian Mentawir dimulai konstruksinya pada akhir 2022 dan selesai pada Desember 2023 dengan kapasitas produksi bibit sebanyak 15 juta per tahun.
Kompleks pusat persemaian Mentawir berada di area seluas 120 hektar yang terdiri atas 30 hektar sebagai pusat produksi bibit dan 90 hektar lainnya disiapkan untuk plasma nutfah nasional yang saat ini masih dalam persiapan konstruksi.
Sebagai persemaian skala besar, persemaian Mentawir dilengkapi dengan production house, mother plant house, germination house, area aklimatisasi dan open growth area.
Persemaian skala besar Mentawir ini merupakan salah satu wujud konkret Indonesia dalam menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan melalui Indonesia's Folu Net Sink 2030.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya