Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan

Kompas.com - 08/06/2025, 21:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com – Pemerintah Iran mengeklaim telah memperoleh ribuan dokumen intelijen milik Israel yang bersifat strategis dan sensitif, termasuk yang berkaitan dengan fasilitas nuklir serta rencana pertahanan negara tersebut.

Laporan tersebut disampaikan oleh stasiun televisi pemerintah Iran pada Sabtu (7/6/2025), yang mengutip sumber regional.

Disebutkan bahwa dokumen-dokumen itu meliputi informasi mendalam, mulai dari data tertulis, gambar, hingga rekaman video.

Baca juga: Kesepakatan Nuklir Masih Alot, Iran Berkukuh Teruskan Pengayaan Uranium

“Aparat intelijen Iran telah memperoleh sejumlah besar informasi dan dokumen strategis dan sensitif milik Israel,” demikian pernyataan televisi pemerintah Iran, dikutip dari AFP.

Namun, tidak dijelaskan secara rinci mengenai isi dokumen tersebut maupun bagaimana proses perolehannya.

Didapat dari operasi rahasia

Menurut laporan yang sama, dokumen intelijen itu dikumpulkan melalui operasi rahasia dan telah dipindahkan dengan aman ke Iran. Setelah itu, seluruh materi dievaluasi secara menyeluruh oleh otoritas setempat.

Klaim ini belum dikomentari lebih lanjut oleh badan intelijen Iran maupun media pemerintah lainnya hingga saat ini.

Iran dan Israel selama bertahun-tahun terlibat dalam perseteruan yang mencakup operasi terbuka maupun rahasia.

Kedua negara saling menuding dalam berbagai insiden, mulai dari serangan siber, pembunuhan tokoh penting, hingga serangan drone dan aksi sabotase.

Baca juga: Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional

Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan sejumlah ilmuwan nuklirnya, sementara Israel menyalahkan Iran karena mendukung kelompok bersenjata di kawasan dan melancarkan serangan terhadap kepentingan Israel di luar negeri.

Israel yang disebut-sebut sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah, bersama Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, menuduh Iran tengah berupaya mengembangkan senjata nuklir.

Namun, Teheran secara konsisten membantah tudingan tersebut. Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya semata-mata bertujuan untuk kepentingan sipil, sebagaimana dijamin dalam Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) yang telah mereka tandatangani.

Meningkatnya ketegangan regional

Laporan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan terkait program nuklir Iran, yang dianggap sebagai ancaman eksistensial oleh para pemimpin Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap tindakan militer, termasuk opsi membom fasilitas nuklir Iran.

Ketegangan kedua negara memuncak tahun lalu ketika terjadi baku serang di tengah konflik bersenjata antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza.

Baca juga: Trump Minta Israel Tunda Serang Iran

 

Iran, yang sejak Revolusi 1979 menolak mengakui keberadaan Israel, menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar utama kebijakan luar negerinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Global
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Global
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Global
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Global
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Global
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Global
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Global
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Global
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Global
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Global
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Global
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi 'Pahlawan'
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi "Pahlawan"
Global
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Global
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Global
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau