CONCORD, KOMPAS.com – Joan Alexander, seorang nenek berusia 88 tahun asal New Hampshire, Amerika Serikat (AS), akhirnya menerima ijazah sarjananya yang tertunda selama lebih dari enam dekade.
Ia sempat gagal lulus kuliah pada 1959 karena sedang mengandung anak pertamanya.
Alexander seharusnya menyelesaikan pendidikan sarjana di University of Maine lebih dari 60 tahun silam.
Baca juga: Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Namun, kala itu ia tidak diizinkan mengikuti pelatihan mengajar, syarat wajib kelulusan karena sedang hamil.
Ia kemudian memilih fokus membesarkan empat anaknya bersama sang suami, yang merupakan anggota Penjaga Pantai AS.
Pada musim wisuda tahun ini, impian Alexander untuk menyandang gelar sarjana akhirnya terwujud. Ijazah tersebut diberikan setelah Tracy, salah satu putrinya, menghubungi pihak kampus awal tahun ini.
"Saya tidak menyangka ini akan sangat berarti. Tapi sekarang saya merasa lubang di hati saya telah sembuh," ujar Alexander dalam siaran pers yang dirilis universitas.
Pejabat kampus, termasuk Justin Dimmel selaku dekan asosiasi College of Education and Human Development, menilai bahwa pengalaman kerja Alexander sebagai asisten penuh waktu di program prasekolah pada awal 1980-an sudah cukup untuk memenuhi syarat kelulusan.
“Komitmen beliau untuk menyelesaikan pendidikan sangat menginspirasi saya, kolega saya, serta para lulusan angkatan 2025,” kata Dimmel, sebagaimana diberitakan The New York Post pada Rabu (4/6/2025).
Meskipun Alexander tidak dapat menghadiri upacara kelulusan yang digelar pada 11 Mei lalu, putrinya Tracy dan cucunya, Isabel Beck, hadir mewakili.
Baca juga: Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Dalam kesempatan itu, Presiden University of Maine, Joan Ferrini-Mundy, turut menyampaikan apresiasi kepada Alexander.
“Sebenarnya akan luar biasa jika ibu saya bisa hadir langsung. Namun menyaksikan putri saya juga hadir dalam upacara itu sangat menyentuh bagi saya,” tutur Tracy.
Alexander kini menjadi lulusan tertua dalam sejarah kampus tersebut. Ia resmi menyandang gelar Bachelor of Science di bidang pendidikan.
Selama puluhan tahun, Alexander aktif menjadi sukarelawan di berbagai tempat, termasuk gereja, perpustakaan, dan sekolah dasar di komunitasnya. Ia dan suami kini tinggal bersama salah satu putri mereka di New Hampshire.
“Orang tua saya tidak pernah menyelesaikan kuliah. Jadi, hal ini sangat berarti bagi saya,” ujar Alexander.
Baca juga: Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
“Suami saya dan keempat putri kami semuanya bergelar sarjana. Hanya saya yang belum. Kini saya merasa tuntas dan bangga telah mencapainya,” ucap dia dengan penuh kegembiraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.