Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi "Pahlawan"

Kompas.com - 08/06/2025, 12:53 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com – Seorang pria asal Amerika Serikat, Tim Friede, yang rela disengat ular berbisa ratusan kali demi membangun kekebalan tubuh, kini menjadi harapan dunia untuk terciptanya antiracun universal.

Sejak awal 2000-an hingga 2018, pria yang bukan ilmuwan maupun dokter ini, membiarkan dirinya digigit ular lebih dari 200 kali, dan menyuntikkan bisa ular ke tubuhnya sebanyak 650 kali.

“Saya tahu persis rasanya sekarat karena gigitan ular,” ujar Friede kepada AFP.

Baca juga: Terbang Lintas Negara, Pria Ini Bawa 44 Ular Berbisa Indonesia di Pesawat

Pernyataan itu bukan bualan. Setelah disengat dua ular berbisa, ia sempat koma selama empat hari. 

Alih-alih jera, pengalaman mendekati maut itu justru mendorongnya melanjutkan eksperimen ekstrem demi mencapai kekebalan total terhadap racun ular.

Meski demikian, motivasi Friede tak sekadar membuktikan daya tahan tubuhnya.

Ia percaya bahwa tubuhnya yang “terlatih” menoleransi berbagai jenis bisa bisa membuka jalan menuju antiracun yang lebih efektif.

“Saya pikir, kalau mereka bisa buat antiracun dari kuda, kenapa saya tidak bisa jadi versi manusianya?” kata Friede, mengacu pada metode lama pembuatan antiracun, dengan menyuntikkan racun ular ke tubuh kuda untuk menghasilkan antibodi.

Namun, upaya Friede bertahun-tahun kerap dianggap tak ilmiah dan bahkan berbahaya. Butuh waktu hingga 2017 bagi seorang ilmuwan untuk menanggapi serius kegilaannya tersebut.

Awal kolaborasi ilmiah

Jacob Glanville, ahli imunologi asal AS yang sebelumnya mengembangkan vaksin universal, adalah sosok pertama yang membuka pintu kolaborasi dengan Friede. 

Baca juga: Saat Pengemudi Mobil Tiba-tiba Temukan Ular Harimau yang Mematikan di Kakinya...

Glanville mengaku sedang mencari peneliti ular amatir yang mungkin tak sengaja beberapa kali tergigit. Ia lalu menemukan video Friede diserang ular secara beruntun.

Saat mereka akhirnya berbicara, Glanville mengatakan, “Saya tahu ini terdengar aneh, tapi saya ingin mengambil sampel darah Anda.”

Friede hanya menjawab, “Saya sudah menunggu telepon ini sejak lama.”

Hasilnya, dua antibodi dari darah Friede kini menjadi komponen utama dalam antiracun eksperimental yang baru dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Cell.

Dalam uji coba pada tikus, kombinasi antibodi tersebut bersama obat bernama varespladib mampu memberikan perlindungan penuh dari 13 dari 19 spesies ular berbisa yang diuji. Sisanya menunjukkan perlindungan parsial.

Menurut Glanville, target akhirnya adalah membuat antiracun universal yang bisa disuntikkan seperti EpiPen, dengan kemungkinan produksi massal di India agar biayanya tetap rendah.

Kini, Friede bekerja di perusahaan Glanville, Centivax, dan berhenti menyuntikkan bisa sejak 2018 demi alasan hukum perusahaan. Meski begitu, ia mengaku rindu dengan ritual ekstremnya.

Baca juga: Beli Es Krim, Pria Ini Malah Temukan Ular Beku

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Global
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Global
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Global
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Global
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Global
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Global
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Global
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Global
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Global
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Global
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Global
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi 'Pahlawan'
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi "Pahlawan"
Global
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Global
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Global
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau