Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Halte Bus Yerusalem: 5 Warga Israel Tewas, 11 Luka-luka

Kompas.com - 08/09/2025, 17:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Lima orang tewas dalam penembakan di sebuah halte bus di pinggiran Yerusalem pada Senin (8/9/2025). Layanan ambulans Israel melaporkan, para pelaku serangan berhasil dilumpuhkan di tempat kejadian.

Polisi Israel menyebut insiden terjadi di Persimpangan Ramot. Dua penyerang datang dengan mobil, lalu melepaskan tembakan ke arah warga Israel yang menunggu bus.

“Seorang petugas keamanan dan seorang warga sipil menembak mati para penyerang,” kata kepolisian Israel.

Baca juga: Israel Ultimatum Hamas: Bebaskan Sandera atau Gaza Dihancurkan

Di lokasi kejadian, polisi menemukan senjata api, amunisi, dan pisau yang digunakan pelaku. Polisi hanya menyebut keduanya sebagai “teroris” tanpa merinci identitas mereka.

Identitas korban

Layanan ambulans mengidentifikasi korban tewas sebagai seorang pria berusia 50 tahun, seorang perempuan berusia 50-an, dan tiga pria berusia 30-an.

Sebanyak 11 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk enam orang dalam kondisi serius akibat tembakan.

“Ini adalah situasi yang sangat serius,” kata paramedis Fadi Dekaidek, seperti dikutip layanan ambulans Israel.

Ia menuturkan, beberapa korban ditemukan tergeletak di jalan dan trotoar dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Baca juga: Tahanan Palestina Alami Kelaparan, Mahkamah Agung Israel Tegur Pemerintah

Respons dan situasi lapangan

Kelompok Hamas memuji dua “pejuang perlawanan” Palestina yang disebut-sebut sebagai pelaku, meski tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu, kelompok bersenjata Jihad Islam juga menyampaikan pujian serupa.

Usai kejadian, militer Israel mengerahkan pasukan tambahan ke Ramot untuk membantu polisi mencari kemungkinan tersangka lain.

Tentara juga melakukan operasi di wilayah Ramallah, Tepi Barat, guna interogasi dan pencegahan aksi teror.

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan Benjamin Netanyahu langsung menggelar rapat penilaian situasi bersama pejabat keamanan.

Rekaman Reuters memperlihatkan kehadiran polisi dalam jumlah besar di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan.

Baca juga: Trump: Rusia Harus Dihukum, Sanksi Baru Disiapkan Usai Serangan ke Kyiv

Latar belakang serangan

Persimpangan Ramot berada di wilayah Yerusalem yang direbut Israel dalam perang 1967, kemudian dianeksasi.

Meski demikian, langkah ini tidak diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun sebagian besar negara.

Serangan mematikan di Yerusalem bukan pertama kalinya. Pada November 2023, dua pria bersenjata Palestina menewaskan tiga orang di halte bus. Dinas keamanan Israel menyebut pelaku memiliki keterkaitan dengan Hamas.

Baca juga: Hamas Siap Berunding setelah Trump Ultimatum soal Sandera Gaza

Sementara pada Oktober 2024, dua warga Palestina bersenjata menewaskan tujuh orang di Tel Aviv.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau