Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat

Kompas.com - 08/06/2025, 14:29 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

GAZA, KOMPAS.com – Kapal Madleen milik Freedom Flotilla Coalition, yang tengah berlayar menuju Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan dan 12 aktivis dari seluruh dunia termasuk Greta Thunberg, kini telah berada 306 kilometer dari Gaza.

“Kami hanya 12 orang di sini. Kami membawa semua bantuan yang kami bisa. Kami membawa makanan, obat-obatan, kruk. Kami membawa prostetik untuk anak-anak yang diamputasi. Kami membawa filter air dan segala hal lain yang kami bisa, tetapi, tentu saja, itu hanyalah setetes air di lautan untuk kebutuhan Gaza,” kata Thiago Avila, seorang jurnalis sekaligus aktivis asal Brasil.

Merespons hal tersebut, Angkatan Laut Israel bersiap mencegatnya jika kapal itu memasuki perairan teritorial Israel.

Baca juga: Israel Serang Gaza pada Hari Kedua Idul Adha, 17 Warga Palestina Tewas

Opsi yang dipertimbangkan termasuk menarik Madleen ke pelabuhan Ashdod atau membiarkannya mengapung di laut.

Baik Perancis maupun Inggris dikabarkan memantau situasi dengan cermat. Seorang diplomat Perancis mengatakan kepada Channel 12 bahwa pemerintahnya siap membantu warga Perancis yang berada di kapal jika diperlukan.

Sementara pejabat Inggris dilaporkan awalnya tidak mengetahui bahwa Madleen berlayar dengan bendera Inggris.

Meski begitu, Inggris menolak permintaan Israel untuk mencabut izin penggunaan bendera tersebut.

“Kami meminta Israel memastikan keselamatan kapal dan seluruh awaknya,” kata pejabat Inggris sebagaimana dikutip Channel 12.

Ketegangan diplomatik ini terjadi di tengah meningkatnya kritik dari Perancis dan Inggris terhadap operasi militer Israel di Gaza dan situasi kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut.

Sementara itu, misi Freedom Flotilla kali ini mengingatkan pada insiden mematikan pada 2010, ketika kapal Mavi Marmara dicegat oleh pasukan komando Israel.

Sepuluh aktivis asal Turki tewas, dan sepuluh tentara Israel terluka dalam konfrontasi tersebut.

Baca juga: Tentara Israel Paksa RS Indonesia di Gaza Dikosongkan

Sebelumnya, misi serupa yang membawa bendera Palau juga mengalami insiden serius.

Aktivis menuduh Israel melakukan serangan drone terhadap kapal mereka di lepas pantai Malta, tepat sebelum Greta Thunberg dijadwalkan naik.

Kapal itu akhirnya ditinggalkan dan ditolak berlabuh di sejumlah negara sebelum Malta menawarkan bantuan perbaikan.

Diketahui, aksi Thunberg dan sejumlah aktivis lain ini ditengarai oleh keputusan Israel untuk membatasi aliran bantuan kemanusiaan, dengan tudingan bahwa Hamas menimbun bantuan tersebut.

Sebagai respons, sebuah badan bantuan yang didukung AS dan Israel mulai beroperasi di Gaza pekan lalu.

Namun, lembaga ini dituduh oleh organisasi kemanusiaan lain sebagai sesuatu membahayakan warga sipil.

Pasalnya, puluhan orang dilaporkan tewas saat mencoba mengakses bantuan tersebut.

Baca juga: Tentara Israel Tembaki Warga Gaza yang Menunggu Bantuan Pangan, 27 Tewas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Global
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Global
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Global
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Global
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Global
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Global
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Global
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Global
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Global
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Global
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Global
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi 'Pahlawan'
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi "Pahlawan"
Global
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Global
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Global
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau