NUSANTARA, KOMPAS.com - Sebanyak 129 warga terdampak pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan segera menerima sertifikat hasil perolehan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA).
Kepala Badan Bank Tanah (BBT) Parman Nataatmadja mengatakan, proses ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kepastian hukum dan kesejahteraan kepada masyarakat setempat.
Proses pemberian sertifikat ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, sebanyak 77 warga, sebagai subyek, akan menerima sertifikat setelah Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Aksi Unjuk Rasa Sengketa Lahan Bandara IKN, Badan Bank Tanah Angkat Bicara
Tahap kedua, sisanya akan menerima sertifikat pada bulan Juni. Seluruh proses diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
"Kami menargetkan 77 sertifikat selesai setelah puasa, karena petugas kami juga banyak yang berpuasa. Paling lambat bulan Mei, semua harus sudah selesai," ujar Parman menjawab Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Kendala dan Upaya Persuasif
Dalam proses ini, BBT menghadapi beberapa kendala, antara lain adanya warga yang belum memahami program reforma agraria dan provokasi yang menyebabkan penolakan.
Untuk itu, BBT terus melakukan upaya persuasif guna menjelaskan manfaat program ini kepada warga.
"Kami terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga yang belum paham atau menolak. Kami yakin, setelah melihat 77 warga pertama menerima sertifikat, warga lainnya akan mengikuti," tambah Parman.
Baca juga: Badan Bank Tanah Menangkan Gugatan Atas Klaim Lahan Bandara IKN
Pemberian sertifikat TORA ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pembangunan IKN.
Dengan adanya kepastian hukum atas lahan, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN.
"Kami optimistis IKN akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun, kami juga menyadari bahwa proses ini membutuhkan waktu," ujar Parman.
BBT optimistis bahwa program reforma agraria di IKN akan berjalan sukses dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, program ini akan berhasil," pungkas Parman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.