Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2025, 17:05 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Dalam ilmu kedokteran tidur, mimpi buruk memiliki definisi yang lebih ketat daripada apa yang kita kenali sehari-hari. Definisi ini membantu membedakan mimpi buruk dari mimpi buruk biasa (bad dreams). 

Meskipun keduanya melibatkan konten mimpi yang mengganggu, hanya mimpi buruk yang membuat kita terbangun dari tidur.

Mimpi buruk adalah mimpi nyata yang mungkin mengancam, menjengkelkan, aneh, atau mengganggu. Mimpi buruk lebih sering terjadi selama tidur gerakan mata cepat (REM), tahap tidur yang berhubungan dengan mimpi yang intens. Mimpi buruk muncul lebih sering pada paruh kedua malam ketika lebih banyak waktu dihabiskan dalam tidur REM.

Baca juga: Jenis Makan Malam yang Bisa Menyebabkan Mimpi Buruk

Setelah terbangun dari mimpi buruk, wajar untuk menyadari apa yang terjadi dalam mimpi, dan banyak orang merasa kesal atau cemas. Gejala fisik seperti perubahan detak jantung atau berkeringat juga akan dirasakan setelah bangun tidur.

Apa penyebab mimpi buruk

Tidak ada penjelasan yang disepakati bersama tentang mengapa kita mengalami mimpi buruk. Faktanya, terdapat perdebatan yang sedang berlangsung dalam ilmu kedokteran tidur dan ilmu saraf tentang mengapa kita bermimpi.

Banyak ahli percaya bahwa bermimpi adalah bagian dari metode pikiran untuk memproses emosi dan mengkonsolidasikan ingatan. 

Mimpi buruk, dengan demikian, mungkin merupakan komponen respons emosional terhadap rasa takut dan trauma. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan secara pasti mengapa mimpi buruk terjadi.

Baca juga: Apakah Bayi Bisa Alami Mimpi Buruk?

Ilustrasi burnout. Burnout sering disangka lelah biasa, padahal bisa menyebabkan gangguan emosional hingga perubahan fungsi otak jika tidak dikenali sejak awal.Freepik Ilustrasi burnout. Burnout sering disangka lelah biasa, padahal bisa menyebabkan gangguan emosional hingga perubahan fungsi otak jika tidak dikenali sejak awal.

Ada beberapa faktoryang dapat berkontribusi pada risiko terjadinya mimpi buruk:

- Stres dan kecemasan: Situasi sedih, traumatis, atau mengkhawatirkan yang memicu stres dan ketakutan dapat memicu mimpi buruk. Orang dengan stres dan kecemasan kronis mungkin lebih mungkin mengalami gangguan mimpi buruk.

- Kondisi kesehatan mental: Mimpi buruk sering dilaporkan oleh orang dengan gangguan kesehatan mental seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD). Orang dengan PTSD sering mengalami mimpi buruk yang sering dan intens sehingga membangkitkan kembali peristiwa traumatis, memperburuk gejala PTSD, dan seringkali memicu insomnia.

Baca juga: Apakah Insomnia Bisa Sebabkan Kematian? Ini Penjelasannya…

- Obat-obatan tertentu: Menggunakan beberapa jenis zat terlarang atau obat resep yang memengaruhi sistem saraf dikaitkan dengan risiko mimpi buruk yang lebih tinggi.

- Berhenti menggunakan beberapa obat: Beberapa obat menekan tidur REM, sehingga ketika seseorang berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut, terdapat efek rebound jangka pendek berupa tidur REM yang lebih lama disertai dengan lebih banyak mimpi buruk.

- Kurang tidur: Setelah periode kurang tidur, seseorang sering mengalami rebound REM yang dapat memicu mimpi buruk dan mimpi buruk yang nyata. 

- Riwayat keluarga: Meskipun belum sepenuhnya dipahami, mungkin terdapat predisposisi genetik yang membuat mimpi buruk lebih mungkin terjadi dalam keluarga. Hubungan ini mungkin didorong oleh faktor risiko genetik untuk kondisi kesehatan mental yang terkait dengan mimpi buruk.

- Riwayat sering mimpi buruk: Pada orang dewasa, faktor risiko terjadinya gangguan mimpi buruk adalah riwayat mimpi buruk yang berulang selama masa kanak-kanak dan remaja.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang yang mengalami mimpi buruk mungkin mengalami perubahan arsitektur tidur, yang berarti bahwa mereka mengalami perkembangan abnormal melalui tahapan tidur. 

Beberapa penelitian juga menemukan korelasi antara mimpi buruk dan apnea tidur obstruktif (OSA), gangguan pernapasan yang menyebabkan tidur terfragmentasi, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas hubungan ini.

Baca juga: Mandi Air Hangat Bisa Membantu Tidur Nyenyak, Pakar Jelaskan Alasannya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
Wellness
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau