Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Adakah penyebab anak melawan orangtua? Setiap orangtua tentu ingin anaknya patuh, apalagi jika perintah tersebut untuk kebaikan mereka. Namun, kenyataannya tidak jarang anak justru melawan.
Perilaku ini bukan tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang membuat anak sering melawan orangtua. Mengetahui penyebabnya sejak dini akan membantu orangtua menemukan solusi.
Baca juga: Studi: Anak Usia Kurang dari 13 Tahun Seharusnya Belum Punya HP
Berikut sejumlah penyebab anak sering melawan orangtua yang sebaiknya diketahui.
Salah satu alasan anak sering melawan adalah karena kurang koneksi dengan orangtua.
“Anak sering melawan orangtua karena kurang koneksi dengan orangtua secara efektif,” kata psikolog Samanta Elsener, dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Kurangnya ikatan ini bisa terjadi, salah satunya karena orangtua jarang meluangkan waktu bersama anak.
Oleh sebab itu, meskipun sudah lelah, orangtua sebaiknya punya quality time dengan anak, sedikitnya 15 menit.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Jumat (2/2/2024), quality time tak hanya mempererat hubungan orangtua dan anak, tapi juga memengaruhi tumbuh kembang mereka.
Dengan quality time, kebutuhan dasar anak bisa terpenuhi sehingga anak punya rasa aman dan rasa dicintai.
Memarahi anak sesekali boleh, asalkan dengan nada tenang dan tanpa kekerasan.
Namun, jika amarah tersebut cukup sering dilakukan, apalagi ditambah dengan teriakan, anak bisa trauma. Hubungan menjadi renggang dan anak akan menjaga jarak.
“Anak kurang dekat dengan orangtua dan menjadi kurang bisa terbuka,” kata Samanta.
Baca juga:
Pola asuh otoriter, atau sering disebut parenting VOC, sangat menekankan kepatuhan dan kedisiplinan anak.
Pola asuh seperti ini biasanya punya gaya komunikasi satu arah yang bisa membuat anak sulit terbuka.
Menurut Samanta, orangtua otoriter cenderung hanya memberi perintah tanpa mau mendengar pendapat anak.
Padahal penting bagi orangtua untuk menjadi pendengar yang baik, sebelum meminta anak mendengarkan perintah mereka.
Dilansir dari Today's Parent, Senin (11/8/2025), orangtua yang aktif mendengarkan berfokus secara penuh pada apa yang dibicarakan anak.
Biasakan matikan televisi, letakkan ponsel, dan buatlah kontak mata kepada anak ketika ia bicara. Jika perlu, tanyakan pertanyaan terbuka yang menunjukkan bahwa orangtua penasaran dan peduli.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Parenting VOC Menurut Psikolog, Pernah Melakukannya?