Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kelelahan Mental akibat Kebanyakan Berita Negatif 

Kompas.com - 31/08/2025, 10:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

 

KOMPAS.com - Berbagai informasi peristiwa terbaru sekarang bisa kita dapatkan tanpa henti, baik melalui media arus utama atau media sosial.

Tanpa disadari kondisi itu berpengaruh besar pada kondisi mental seseorang. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai "headline stress disorder" untuk menggambarkan kondisi stres akibat terlalu sering terpapar berita bernuansa negatif. 

Psikolog sosial Dicky Pelupessy Ph.D menyebutkan, emosi sedih, gelisah, atau marah yang timbul tersebut sebenarnya hal yang normal.

"Ini adalah perasaan yang normal, karena peristiwa politik, apalagi yang luar biasa, tidak terjadi setiap hari, sehingga akan membangkitkan emosi negatif," katanya ketika dihubungi Kompas.com (29/8/2025).

Baca juga: Mengapa Bisa Cemas Setelah Lihat Berita tentang Kondisi Negara? Ini Kata Psikolog

Pengajar dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu  menambahkan, emosi negatif itu akan semakin kuat jika kita sudah memiliki perasaan kecewa sebelumnya. 

Di media, terutama media sosial, judul konten seringkali sengaja dibuat dramatis untuk menarik perhatian sehingga memicu respon emosional berlebihan. 

Fenomena "headline stress disorder" terjadi secara global. Kondisi tersebut membuat banyak orang mulai menghindari berita. Survei tahunan yang dilakukan oleh Reuters Institute dalam Digital News Report tahun 2024 menyebutkan, 4 dari 10 orang mengatakan mereka sering menghindari berita. 

Penyebab penghindaran berita secara sengaja adalah karena pemberitaan yang ada dianggap terlalu negatif, rendahnya kepercayaan pada berita di media, serta karena berita yang dianggap terlalu banyak (overload).

Baca juga: Polisi Imbau Massa Tak Terprovokasi Berita Negatif soal Demo 25 Agustus

Mengatasi dampak berita negatif

Secara alami otak manusia memang lebih tertarik pada informasi yang berpotensi mengancam, sehingga informasi negatif diproses lebih cepat dibanding informasi positif.

"Ini sebenarnya berkaitan dengan apa yang disebut dengan kecenderungan kita sebagai manusia melakukan selektif attention. Jadi atensi kita bersifat selektif terutama pada hal-hal lebih mudah membangkitkan emosi atau bernada ancaman," kata Dicky.

Penelitian terbaru yang mempelajari pencarian berita dan respons emosional menemukan bahwa paparan informasi negatif yang lebih besar dapat melemahkan kesehatan mental.

Selain rasa marah, sedih, dan cemas, kelebihan informasi negatif juga membuat seseorang sulit berkonsentrasi dan putus asa.

Baca juga: 6 Perbedaan Stres dan Burnout yang Sering Keliru, Apa Saja?

Untuk menghadapinya, para psikolog menyarankan beberapa cara sederhana. Pertama adalah batasi waktu membaca berita.

"Yang paling ekstrim adalah tidak mengikuti sama sekali jika itu sudah sangat memicu. Selain itu kita juga perlu membatasi berita dengan pilih dari sumber informasi yang kredibel dan kita tahu bisa memberikan informasi akurat, bukan cuma sensasi," saran Dicky.

Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak mudah percaya begitu saja setiap mendapat informasi, terlebih dari media sosial yang tidak jelas.

"Kita juga perlu mendapatkan konfirmasi atau validasi dari teman atau orang yang dipercaya sehingga kita terhindar dari rasa panik saat membaca sebuah informasi," katanya.

Agar pikiran tidak terjebak dalam lingkaran kecemasan, kita juga bisa mengimbangi dengan melakukan aktivitas yang menenangkan.

Baca juga: Tingkah Laku dan Pernyataan Anggota DPR yang Buat Rakyat Marah…

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
Wellness
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
Fashion
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Fashion
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
Beauty & Grooming
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Parenting
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
Parenting
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Beauty & Grooming
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau