Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bisa Cemas Setelah Lihat Berita tentang Kondisi Negara? Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 30/08/2025, 21:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita tentang situasi negara kerap menghiasi layar televisi dan media sosial. Lantas, wajarkah merasa cemas setelah melihat berita tersebut?

Menurut psikolog Meity Arianty, rasa cemas seperti ini merupakan hal yang alami. Namun, ada batas tertentu di mana kecemasan bisa berkembang menjadi masalah serius jika tidak dikelola dengan baik.

Baca juga:

Merasa cemas setelah membaca dan menonton berita

Menyentuh aspek keamanan dan stabilitas seseorang

Meity menjelaskan, perasaan takut atau cemas setelah membaca atau menonton berita tentang kondisi negara merupakan reaksi normal.

“Perasaan takut atau cemas berlebihan setelah membaca atau menonton berita tentang demo atau konflik politik adalah reaksi yang wajar, tetapi dapat beragam intensitasnya,” jelas Meity saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Ia menambahkan, teori kecemasan menyebutkan, emosi tersebut sering dipicu oleh informasi yang diterima, terutama jika informasi itu menyentuh aspek keamanan dan stabilitas. 

Artinya, ketika seseorang melihat konflik, alam bawah sadar akan langsung menafsirkan hal itu sebagai ancaman terhadap dirinya.

Baca juga:

Apa dampaknya bagi kesehatan?

Rasa cemas setelah membaca berita tentang situasi negara itu wajar. Psikolog jelaskan alasan di baliknya dan kapan kamu harus waspada.Dok. Freepik/katemangostar Rasa cemas setelah membaca berita tentang situasi negara itu wajar. Psikolog jelaskan alasan di baliknya dan kapan kamu harus waspada.

Informasi di media sosial dan platform media dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Menurut Meity, hal ini wajar karena manusia memiliki kecenderungan alami untuk berempati terhadap situasi penuh ketidakpastian.

“Media, baik melalui berita visual maupun verbal, dapat membangkitkan respons emosional yang kuat karena kita secara alami berempati dengan situasi yang penuh ketidakpastian dan konflik,” jelasnya. 

Kecemasan semacam ini tidak selalu buruk. Dalam kadar tertentu, rasa khawatir bisa membuat seseorang lebih waspada dan peduli terhadap lingkungannya. 

Namun, jika terlalu sering terpapar, emosi negatif dapat menumpuk dan mengganggu keseimbangan mental.

Kapan harus waspada terhadap kecemasan?

Rasa cemas setelah membaca berita tentang situasi negara itu wajar. Psikolog jelaskan alasan di baliknya dan kapan kamu harus waspada. Rasa cemas setelah membaca berita tentang situasi negara itu wajar. Psikolog jelaskan alasan di baliknya dan kapan kamu harus waspada.

Meski wajar, kecemasan akibat berita bisa berkembang menjadi gangguan jika tidak diatasi. 

Meity mengatakan, tanda bahaya muncul ketika rasa cemas berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

“Namun, jika kecemasan ini berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian lebih,” terangnya.

Artinya, jika seseorang mulai kesulitan fokus bekerja, tidur terganggu, atau merasa takut berlebihan meskipun berada di lingkungan yang aman, perlu ada intervensi lebih lanjut.

Meity menyarankan agar setiap orang bisa menyeimbangkan kebutuhan informasi dengan kondisi emosionalnya.

“Sehingga penting untuk menjaga keseimbangan antara mendapatkan informasi yang relevan dan mengelola dampak emosionalnya,” ujar Meity.

Salah satu langkah sederhana adalah mengurangi waktu membaca dan menonton berita yang memicu rasa cemas. 

Jika informasi dirasa terlalu mengganggu, sebaiknya istirahat sejenak dari media sosial dan platform media. 

“Misalnya dengan membatasi paparan terhadap berita yang menambah kecemasan dan melibatkan diri dalam aktivitas yang menenangkan atau mendukung kesehatan mental,” katanya.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
Relationship
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
Wellness
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
Fashion
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Fashion
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
Beauty & Grooming
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Parenting
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
Parenting
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau