KOMPAS.com – Isu korupsi hingga konflik permasalahan negara tak jarang membuat sebagian orang merasa stres.
Tak sedikit yang mengaku cemas ketika mengikuti perkembangan berita seputar permasalahan negara.
Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental tanpa menghilangkan kepedulian terhadap isu negara.
"Penting untuk empati berjarak, artinya peduli terhadap isu sosial, isu bangsa, namun tak larut dengan kondisi kesehatan mental," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/8/2025).
Berikut 6 tips sederhana untuk mengurangi stres akibat masalah negara menurut psikolog.
Baca juga: Mengapa Empati Penting bagi Wakil Rakyat? Ini Penjelasan Psikolog
Menurut Psikolog Joko, menyerap terlalu banyak berita negatif bisa memicu stres berkepanjangan dan membuat sulit fokus pada kehidupan sehari-hari.
Ia menjelaskan, penting untuk membaca berita secara selang-seling tanpa melupakan isu utama agar kesehatan mental tetap terjaga.
"Selang-seling membaca berita (baca juga berita yang menggembirakan) agar ada jarak untuk menjaga kesehatan mental," ujar Psikolog Joko.
Ia mengatakan, dengan cara ini, seseorang bisa tetap bisa peduli, tapi tidak larut dalam kekhawatiran.
Cukup luangkan beberapa menit setiap hari untuk menarik napas dalam, menahan sebentar, lalu hembuskan perlahan.
Aktivitas ini sederhana tapi efektif untuk menenangkan sistem saraf, menurunkan ketegangan, dan memberi jeda dari berita yang memicu stres.
Berlari santai, jalan kaki, yoga, atau stretching selama 15–30 menit bisa membantu tubuh dan pikiran tetap segar.
Aktivitas fisik juga meningkatkan produksi hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Catat apa yang dirasakan, kekhawatiran, atau ide-ide positif.
Dengan menulis, kita memproses emosi secara lebih sehat, sekaligus bisa melihat perspektif yang lebih objektif terhadap masalah.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kondisi Negara Penuh Masalah, Ini Kata Psikolog