Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres akibat berbagai faktor. Mulai dari masalah di sekolah, perubahan dalam keluarga, dan berbagai hal lain yang dapat menimbulkan tekanan emosional.
Penulis The No-Cry Separation Anxiety Solution, Elizabeth Pantley mengungkap, anak-anak cenderung lebih mudah stres dibandingkan orang dewasa.
“Anak-anak sering kali menangkap stres di sekitar mereka. Bahkan, hal yang tampak sepele bagi orang dewasa bisa menjadi pemicu besar bagi anak,” jelas dia, seperti dilansir dari Parents, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Anak Stres, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Membantunya
Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa hal yang bisa memicu stres pada anak. Berikut beberapa penyebab stres yang umum dialami anak dari usia balita hingga remaja.
Sejak bayi hingga usia prasekolah, banyak anak merasa cemas ketika harus berpisah dengan orangtua. Kondisi ini dikenal sebagai separation anxiety.
“Meski kecemasan berpisah adalah reaksi normal, terkadang hal ini juga muncul karena faktor stres lain, misalnya masuk ke daycare baru,” jelas Rene Hackney, PhD, psikolog perkembangan sekaligus pendiri Parenting Playgroups.
Hal ini bisa juga dialami anak ketika dirinya memasuki tempat baru yang tidak didampingi orangtuanya.
Anak yang mengalami kondisi ini biasanya lebih rewel, sulit ditinggal, atau tampak gugup saat berjauhan dari pengasuh utamanya.
Kehilangan anggota keluarga, perceraian, pindah rumah, bahkan kelahiran adik baru dapat menjadi sumber stres bagi anak.
Menurut Hackney, perubahan besar akan mengguncang rutinitas yang sudah biasa, sehingga membuat anak merasa tidak aman.
Tak hanya itu, perubahan positif bisa menimbulkan ketegangan karena anak harus beradaptasi dengan rutinitas baru.
Baca juga: Siswa Tunggak SPP, Hukuman Intimidatif Bisa Sebabkan Anak Stres hingga Depresi
Bagi anak usia sekolah hingga remaja, tuntutan akademis menjadi salah satu penyebab utama stres.
“Anak bisa merasa kewalahan karena PR, nilai, tanggung jawab yang menumpuk, atau masalah pertemanan dan bullying,” kata Pantley.
Situasi ini bisa berdampak pada motivasi belajar hingga kesehatan mental jika tidak segera ditangani.
Anak-anak membutuhkan waktu untuk bermain bebas dan beristirahat. Namun, jika jadwal harian mereka terlalu penuh dengan kegiatan tambahan, justru bisa membuat mereka tertekan.