KOMPAS.com - Journaling termasuk cara menenangkan diri ketika keinginan bunuh diri muncul, atau ketika merasa sedih dan putus asa. Namun, sebaiknya jangan terlalu hanyut dalam perasaan ketika menulis.
Adapun journaling adalah kegiatan menulis apa pun yang sedang terjadi dan dirasakan pada hari kamu menulis, mirip seperti menulis diary atau buku harian.
Baca juga:
Journaling bisa membantu menenangkan diri saat ada keinginan bunuh diri. Namun, jangan sampai terhanyut perasaan negatif. Psikolog Clement Eko Prasetio, M.Psi. yang berpraktik di Indopsycare mengimbau agar kamu berhati-hati saat journaling.
“Ketika journaling, bisa jadi kita terlalu overthinking dengan perasaan putus asa kita,” kata Clement saat dihubungi pada Senin (8/9/2025).
Ketika mulai menulis, lambat laun seseorang bisa larut dalam tulisannya karena mereka bisa bebas menuangkan apa pun yang dirasakan dan dilalui ke atas kertas.
Kendati demikian, isi tulisan yang sepenuhnya berisi perasaan negatif tidak akan mengangkatmu dari keterpurukan. Kamu bakal tetap merasa sedih dan putus asa setelah journaling.
“Jadi, ketika kita journaling, kita coba pelan-pelan tarik perspektif kita ke arah harapan,” terang Clement.
Baca juga: Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri
Misalnya, ketika sedang sangat sedih, cobalah dengan sengaja menulis, “Enggak apa-apa, ini akan berlalu. Aku bisa melewatinya” atau, “Aku bisa bertahan sampai besok, aku yakin aku bisa”.
Clement menjelaskan, kita memang akan merasa aneh karena kalimat itu terkesan "palsu" lantaran sengaja ditulis dalam keadaan sangat sedih.
Namun, tidak apa-apa untuk merasa seperti itu. Sebab, sebelum journaling, mungkin kamu sudah menceritakan seluruh perasaan sedih dan putus asamu ke orang lain
“Jadi, kita tutup cerita kita dengan kalimat itu. Hal seperti itu membantu kita lebih kuat juga,” kata Clement.
Baca juga:
Journaling bisa membantu menenangkan diri saat ada keinginan bunuh diri. Namun, jangan sampai terhanyut perasaan negatif. Jika ingin journaling, tetapi bingung harus menuliskan kalimat afirmasi seperti apa, berikut beberapa contohnya:
1. Aku masih di sini saat ini. Artinya, aku masih punya kesempatan untuk menemukan cahaya di tengah gelapnya hari ini.