Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Fatherless, Ketika Ibu Harus Membesarkan Anak Sendirian

Kompas.com - 25/10/2025, 19:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Tidak semua anak beruntung bisa tumbuh dengan sosok ayah yang hadir secara fisik maupun emosional. Kondisi yang disebut sebagai "fatherless". 

Sebanyak 20,1 persen atau 15,9 juta anak Indonesia berpotensi tumbuh ”fatherless”. Mereka hidup di keluarga tanpa ayah atau hidup dengan ayah yang lebih banyak bekerja di luar rumah.

Anak-anak membutuhkan sosok ayah, pemimpin, seseorang yang memiliki karakter, yang akan memengaruhi pengembangan karakter anak di kemudian hari. Lantas, bagaimana jika anak lebih banyak diasuh oleh ibu?

“Ibu kan beban tugasnya sudah cukup banyak. Kalau dia mau menghadirkan (sosok ayah) sendiri, bisa. Tapi, tidak ideal situasinya. Bisa jadi tidak optimal,” kata psikolog klinis Widya S. Sari, M.Psi di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Ini Cara Memutus Rantai Fatherless dalam Keluarga Menurut Psikolog

Anak fatherless hanya tumbuh bersama ibu

Ketika figur ayah absen, ibu tidak lagi mengembang peran sebagai “ibu” saja, tetapi juga kepala rumah tangga, figur “ayah”, dan pencari nafkah apabila ibu masih bekerja atau menjadi terpaksa bekerja.

Situasi yang kurang ideal seperti itu bisa membuat ibu kewalahan, sehingga peran sebagai “ayah” mungkin kurang optimal untuk dijalankan.

Perlu dukungan dari lingkungan

Psikolog klinis Widya S. Sari, M.Psi (yang sedang berbicara) dalam acara dalam acara After Hours Club: Redefining Father Figure di Gramedia Jalma, Jakarta, Kamis (23/10/2025).Kompas.com / Nabilla Ramadhian Psikolog klinis Widya S. Sari, M.Psi (yang sedang berbicara) dalam acara dalam acara After Hours Club: Redefining Father Figure di Gramedia Jalma, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Di sinilah lingkungan berperan, misalnya ibu menghadirkan figur tersebut melalui guru di sekolah atau sanak saudara lainnya.

“Apakah ibunya bisa menghadirkan sosok-sosok lain yang bisa membangun kualitas-kualitas yang idealnya dibangun oleh ayahnya? Misalnya kedisiplinan, kemandirian, identitas diri, dan lain-lain,” ucap Widya.

Baca juga: 5 Cara Sembuhkan Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Menurut Psikolog

Deretan kualitas yang bisa dihadirkan oleh figur pengganti ayah ini bisa membantu ibu dalam membentuk kepribadian anak yang lebih kuat.

“Tidak adanya ayah memang bisa jadi menimbulkan dampak-dampak negatif tertentu. Tapi, ketika kehadiran itu dalam bentuk lain (selain ayah), kualitas-kualitas itu didapatkan dari sosok lain,” sambung Widya.

Tokoh fiksi sebagai panutan

Cara lainnya adalah ibu dibantu oleh tokoh fiksi agar anak tumbuh menjadi sosok yang kuat, meskipun tanpa kehadiran figur ayah.

“Ada yang belajar dari bacaan-bacaan, sehingga dia mendapatkan nilai-nilai seorang ayah dari tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan dia,” terang Widya.

Baca juga: Mengapa Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau