Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas

Kompas.com - 22/06/2025, 19:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DKI yang kini berganti nama jadi Bank Jakarta menargetkan akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2026.

Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan proses IPO secara internal.

Salah satunya dengan memperbaiki fundamental bisnis perusahaan agar kepercayaan investor meningkat sehingga valuasi perusahaan saat IPO tinggi.

"Jadi ketika ini nanti sudah siap, fundamental siap, proses IPO-nya juga sudah siap," ujarnya saat ditemui di Taman Literasi Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Baca juga: Ini Alasan Bank DKI Ubah Logo dan Nama Jadi Bank Jakarta

Diperkirakan proses IPO secara internal itu dapat dikerjar rampung pada tahun ini. Namun, pihaknya masih harus melihat kondisi pasar sebelum memutuskan untuk go public di bursa saham Indonesia. Ditargetkan Bank Jakarta dapat melakukan IPO di awal tahun depan.

Mungkin tahun depan lah, awal-awal tahun depan. Saya enggak bisa janjiin (IPO di Kuartal I 2026), saya enggak mau janjiin. Tapi yang pasti kami siapkan, kita siap, situasi pasarnya mendukung, kita masuk," ucapnya.

Agus mengungkapkan, dari IPO ini pihaknya mengincar dana segar sekitar Rp 3 triliun. Tambahan dana segar ini akan memuluskan rencana perseroan untuk naik kelas menjadi bank dengan dari Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 menjadi KBMI 3.

Baca juga: Bank DKI Menjadi Bank Jakarta: Ganti Logo, Siapkan Langkah ke Bursa

Sebagai informasi, KBMI 3 adalah kategori bank yang memiliki modal inti antara Rp 14 triliun hingga Rp 70 triliun sedangkan KBMI 2 adalah bank yang memiliki modal inti Rp 6 triliun hingga Rp 14 triliun.

"(Dana segar pada IPO) paling nggak bisa nutup supaya naik tier 3 tadi kan. Kurang lebih (sebesar Rp 3 triliun)," tukasnya.

Target Bank Jakarta IPO di awal 2026 merupakan amanat dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Menurut Pramono, Bank Jakarta akan dapat bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan publik.

Baca juga: Pramono Minta Kantor Bank Jakarta Dipindah ke Lokasi Strategis

IPO juga menjadi salah satu cara untuk membuat bank yang mayoritas sahamnya milik Pemprov DKI Jakarta ini bisa naik kelas ke KBMI 3.

"Yang paling utama tugas saya kepada Direktur Utama, Komisaris Utama, dan seluruh jajaran Bank Jakarta adalah untuk mempersiapkan diri IPO atau go public pada tahun depan. Karena saya termasuk yang percaya, untuk memanage bank seperti Bank Jakarta akan lebih baik kalau dimanage, diawasi secara terbuka oleh publik," kata Pramono pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyambut baik upaya Bank Jakarta untuk naik kelas ke KBMI 3 dengan cara IPO.

Sebab dengan memiliki modal inti yang lebih besar, maka akan memperkuat bisnis sebuah bank sehingga kontribusinya ke perekonomian juga akan semakin meningkat.

"Yang namanya bank itu size does matter. Kalau ukurannya tidak memadai, bank itu juga akan susah mengeliat," kata Dian pada kesempatan yang sama.

Baca juga: OJK Belum Terima Pernyataan Pendaftaran IPO Bank DKI

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau