JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto disambut positif oleh pelaku industri.
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menilai pergantian ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan momentum penting untuk memperkuat fondasi fiskal Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menyebut figur Purbaya, yang dikenal sebagai ekonom teknokrat dengan rekam jejak panjang di bidang makroekonomi, membawa harapan baru bagi kebijakan fiskal nasional.
Baca juga: Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
“Bagi kami, penunjukan Pak Purbaya bukan hanya soal pergantian menteri, tetapi momentum memperkuat fondasi fiskal agar Indonesia mampu bersaing di pasar global,” ujar Abdul Sobur lewat keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/9/2025).
“Beliau memiliki rekam jejak yang kuat di bidang makroekonomi, dan kami optimistis komunikasi antara pemerintah dan dunia usaha akan lebih erat,” paparnya.
Menurutnya, sektor industri mebel dan kerajinan menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat, tekanan geopolitik akibat dinamika BRICS, hingga persaingan ketat dengan Vietnam dan Malaysia.
Kondisi tersebut membuat eksportir nasional harus berjuang keras untuk menjaga arus kas di tengah terbatasnya akses pembiayaan.
Tarif ekspor yang lebih tinggi dibanding pesaing jelas membuat posisi Indonesia kurang kompetitif.
Ditambah ketidakpastian global, banyak eksportir yang tertekan arus kasnya karena pembiayaan ekspor masih terbatas.
HIMKI menekankan perlunya penguatan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia.
Ia menilai LPEI harus diperbesar kapasitas pendanaannya agar dapat memperluas peran dalam pembiayaan langsung, penjaminan, maupun asuransi ekspor.
“Sebagian besar eksportir kita adalah IKM. Mereka punya produk bagus, buyer siap, tapi terkendala modal kerja. Kalau LPEI diperbesar dan dipermudah, IKM bisa melompat jauh. Inilah bentuk keberpihakan fiskal yang kami harapkan dari Menkeu baru,” paparnya.
Akses pembiayaan murah dan cepat diyakini menjadi kunci peningkatan daya saing industri padat karya.
“Kalau Vietnam bisa menopang industri furniturnya dengan dukungan fiskal yang kuat, Indonesia tidak boleh kalah. LPEI harus jadi ujung tombak,” beber Sobur.
HIMKI optimistis dengan kepemimpinan Purbaya, pemerintah akan menempatkan industri mebel dan kerajinan sebagai sektor strategis ekspor nonmigas.
Organisasi ini bahkan menargetkan ekspor mebel dan kerajinan Indonesia bisa mencapai 6 miliar dollar AS pada 2030 dan 10 miliar dollar AS pada 2050.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah. Kunci keberhasilan ada pada kepastian fiskal, insentif hilirisasi, dan pembiayaan ekspor yang kuat. Dengan itu, jutaan tenaga kerja di sektor ini bisa terlindungi dan Indonesia bisa menjadi basis produksi global,” pungkasnya.
Baca juga: Jadi Menteri Keuangan yang Baru, Purbaya Sadewa Sebut Sudah Mengundurkan Diri dari LPS
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini