Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Virus PMK, Kementan Gelar Vaksin Booster Tahap II

Kompas.com - 13/07/2025, 08:15 WIB
Suparjo Ramalan ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan vaksinasi tahap II pada hewan untuk mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai Juli sampai September 2025.

Sebelumnya, vaksinasi tahap I digelar pada Februari hingga April tahun ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan, vaksin booster pada tahap II bertujuan mempertahankan tingkat kekebalan hewan terhadap virus PMK, terutama di wilayah-wilayah dengan lalu lintas ternak yang tinggi atau berisiko tinggi penularan.

Baca juga: Kementan Klaim Sudah Antisipasi Penyebaran PMK Jelang Kurban

Situasi di pasar hewan terpadu Pengasih di kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah berencana menutup pasar ini selama 14 hari dari 25 Januari hingga 7 Februari 2025. Upaya ini untuk memutus siklus hidup virus penyebab penyakit mulut dan kuku pada ternak.DOKUMENTASI KOMINFO KP Situasi di pasar hewan terpadu Pengasih di kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah berencana menutup pasar ini selama 14 hari dari 25 Januari hingga 7 Februari 2025. Upaya ini untuk memutus siklus hidup virus penyebab penyakit mulut dan kuku pada ternak.

Kementan menilai vaksinasi PMK merupakan strategi jangka panjang menuju Indonesia bebas PMK.

Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi antar pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha peternakan.

Adapun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), kembali mencanangkan Bulan Vaksinasi PMK sebagai ajakan nasional bagi pemerintah daerah, asosiasi, perguruan tinggi, peternak, serta pelaku usaha untuk bersama-sama mendukung percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Bulan vaksinasi PMK menjadi momentum untuk mempercepat cakupan vaksinasi demi melindungi ternak dan menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Agung melalui keterangan pers, Minggu (13/7/2025).

Baca juga: Bapanas: Harga Daging Sapi Mulai Naik Usai Kasus PMK Mereda

Ia mengingatkan bahwa vaksinasi harus didukung dengan praktik biosekuriti di tingkat peternak.

“Vaksin saja tidak cukup. Peternak juga harus disiplin menjaga kebersihan kandang, membatasi lalu lintas hewan, dan melapor jika ada gejala klinis pada ternak,” paparnya.

“Perlindungan terhadap ternak sama artinya dengan perlindungan terhadap sumber penghidupan peternak dan ekonomi pangan kita. Mari kita sukseskan bersama Bulan Vaksinasi PMK,” ajak Agung.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau