Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kami Ingin Kemiskinan Ekstrem Turun ke 0 Persen Sesingkat-singkatnya

Kompas.com - 15/08/2025, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto ingin angka kemiskinan ekstrem turun hingga 0 persen dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Hal ini dikatakannya dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

"Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0 persen dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Prabowo, Jumat.

Baca juga: Prabowo: Saya Presiden ke-8 yang Pimpin HUT Ke-80 RI

Kepala Negara menuturkan, keinginan itu sejalan dengan upaya pemerintahannya memerangi kemiskinan dengan pendekatan holistik dan menyeluruh selama 10 bulan terakhir.

Salah satunya adalah dengan membentuk sistem data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).

"DTSEN menjadi pegangan kita. Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran," ucap Prabowo.

Baca juga: Prabowo Peringatkan Kader Gerindra: Kalau Terlibat Tambang Ilegal, Cepat Jadi Justice Collaborator!

Dengan DTSEN, Prabowo menekankan, pemerintah bisa menjaring siapa yang berhak menerima manfaat.

Sebab sebelumnya, dirinya masih mendapat laporan bahwa banyak orang kaya yang mendapatkan bantuan untuk warga miskin.

"Sebelumnya kami mendapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat dan sekarang kita ingin tepat sasaran," ucap dia.

Adapun cara lain yang ditempuh untuk memutus rantai kemiskinan absolut adalah dengan membentuk sekolah rakyat.

Ia menyatakan, pemerintah sudah berhasil membangun dan membuka 100 sekolah rakyat.

Di tahun depan, pemerintah menargetkan terdapat 200 sekolah rakyat yang beroperasi.

"Selanjutnya akan menjadi 300 dan seterusnya. Sekolah rakyat ini diperuntukkan untuk mereka yang dari desil yang terendah desil 1,2 dari mereka yang benar-benar penghasilannya sangat-sangat rendah," jelas Prabowo.

Baca juga: BNPP Ingin Program Prabowo Sampai ke Perbatasan Indonesia-Timor Leste

"Mereka kita asramakan, mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan," imbuhnya.

Kepala Negara tidak ingin, anak-anak tersebut meneruskan kemiskinan yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.

"Orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang kita telah upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang," jelas Prabowo.

Tak cuma sekolah rakyat, Kepala Negara juga memutuskan untuk membentuk sekolah unggulan untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi.

Baca juga: Saat Jokowi Berikan Dua Jempol untuk Prabowo Usai Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI

Pemerintah berencana membentuk 20 Sekolah Unggulan Garuda baru dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi.

"Transformasi sekolah-sekolah yang sudah ada, ikut dalam program ini. Dan kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara terintegrasi di seluruh pelosok negeri," tandas Prabowo.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau