Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Riset Universitas Ma’soem: Engagement Rate Media Sosial BPJPH Tertinggi Dibanding Badan Nasional Lain

Kompas.com - 21/10/2025, 15:45 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mencatatkan prestasi penting sebagai lembaga dengan engagement rate media sosial tertinggi di Indonesia berdasarkan hasil riset terbaru Universitas Ma’soem. 

Riset tersebut dilakukan Wakil Rektor Universitas Ma’soem, Tonton Taufik Rachman, yang memimpin tim dalam menganalisis aktivitas media sosial berbagai badan nasional pada Oktober 2025.

Hasil riset itu menunjukkan, BPJPH unggul di seluruh platform utama, yakni Instagram, TikTok, Twitter (X), dan YouTube, dengan capaian sebagai berikut:

  • Instagram: 4,37 persen (tertinggi di antara 11 badan nasional)
  • TikTok: 7,82 persen (unggul jauh di atas rata-rata nasional)
  • Twitter (X): 2,15 persen (paling aktif dalam interaksi publik di platform berbasis teks)
  • YouTube: 3,26 persen (unggul dalam konten edukatif dan sosialisasi halal

Tonton menjelaskan, capaian tersebut menjadi bukti bahwa BPJPH berhasil membangun komunikasi publik yang efektif dan dipercaya masyarakat. 

Engagement rate bukan sekadar angka, tetapi cermin nyata seberapa besar perhatian, minat, dan partisipasi masyarakat terhadap lembaga tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Serahkan Sertifikat Halal di Pulau Penyengat, Kepala BPJPH: Jadikan Halal sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Tonton, capaian tinggi BPJPH tidak hanya menandakan keberhasilan strategi digital lembaga, tetapi juga memperlihatkan keterlibatan publik yang aktif terhadap isu jaminan produk halal. 

“Tingginya interaksi menunjukkan bahwa masyarakat menilai program dan informasi BPJPH relevan dengan kebutuhan mereka,” jelasnya.

Riset itu juga menandai pentingnya social media analytics sebagai pendekatan ilmiah untuk menilai kinerja lembaga publik. 

Universitas Ma’soem menilai, pengukuran berbasis engagement rate dapat menjadi tolok ukur kuantitatif kinerja komunikasi pemerintah, menggantikan metode tradisional yang cenderung kualitatif. 

“Dengan data digital, kita bisa menilai persepsi publik secara lebih objektif, terukur, dan real-time,” kata Tonton.

Baca juga: Kepala BPJPH RI Jalankan Misi Halal ke Rusia, Perkuat Sinergi dan Standar Halal Global

Hasil analisis itu diharapkan menjadi referensi strategis bagi lembaga pemerintah lain dalam meningkatkan kualitas komunikasi publik. 

BPJPH, yang saat ini menjadi contoh keberhasilan dalam membangun interaksi digital sehat, dinilai berhasil menyampaikan pesan lembaga dengan cara yang inklusif dan transparan.

Terkait capaian itu, Universitas Ma’soem berkomitmen untuk melakukan riset-riset berbasis data sosial digital guna mendukung transparansi dan peningkatan kepercayaan publik terhadap instansi pemerintah.

“Keberhasilan BPJPH ini membuktikan bahwa komunikasi publik yang humanis dan berbasis data dapat memperkuat hubungan pemerintah dan masyarakat,” jelas Tonton.

Manfaat riset media sosial

Temuan riset itu menegaskan manfaat analisis media sosial dalam mengevaluasi kinerja dan penerimaan institusi pemerintah publik. 

Baca juga: BPJPH Bersama BGN Mulai Terapkan Sertifikasi Halal di Tiap Dapur MBG

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau