Jepang berkomitmen mengurangi sampah makanan rumah tangga hingga separuh, menjadi 2,44 juta ton pada 2030.
Time sale menjadi salah satu strategi kunci untuk menjaga makanan tidak terbuang ke tempat sampah sekaligus menekan pengeluaran konsumen.
Jadi, saat pekerja Indonesia mengambil nampan sushi setengah harga pada pukul 20.45, mereka dapat menghemat uang sekaligus turut mendukung tujuan keberlanjutan Jepang.
Menguasai pola time sale merupakan pencapaian kecil tapi bermakna dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di Jepang.
Dari situ, diaspora Indonesia belajar tiga hal penting yaitu ketepatan waktu, menghormati ketertiban ruang publik, dan menghargai makanan sebagai sumber daya terbatas.
Di tengah biaya hidup yang semakin mahal dan jadwal kerja yang padat, berburu stiker diskon merah jadi cara hemat yang penting.
Selain mengurangi pengeluaran, kebiasaan ini juga membantu pendatang merasa lebih dekat dengan budaya Jepang tanpa kehilangan identitasnya.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)
View this post on Instagram