LEBAK, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menutup tambang ilegal di depan Gerbang Tol Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Jumat (24/10/2025).
Menurut Dimyati, tambang itu ditutup berdasarkan laporan dari masyarakat yang mengeluhkan adanya aktivitas tambang yang membahayakan pengendara.
Dimyati mengatakan, baru kali ini ia turun ke lapangan karena mengira tambang tersebut legal.
"Masyarakat protes, masyarakat mengadukan kepada kami, kami turun. Padahal, sudah berkali-kali (laporan), kami pikir tambang legal," kata Dimyati usai menyegel tambang di Desa Kaduagung Tengah, Kecamatan Cibadak, Jumat.
Baca juga: Andra Soni Sebut Paradoks Banten: Punya Banyak Pabrik, tetapi Pengangguran Tinggi
Dimyati menjelaskan, kehadiran tambang ilegal itu dinilai merugikan masyarakat.
Selain membahayakan pengendara akibat ceceran material tanah di jalan raya, tambang tersebut juga menyebabkan banjir dan kekeringan.
Selain itu, lokasi tambang juga berada di depan Gerbang Tol Rangkasbitung, yang menjadi gerbang masuk wilayah Banten dari arah Jakarta.
"Karena ini ada di dekat jalan tol, dekat frekuensi yang padat, lingkungan begini ini kan enggak layak (buat tambang)," ujarnya.
Baca juga: Polisi Bongkar Tambang Ilegal di Indramayu, Tujuh Orang Ditangkap
Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah saat menutup tambang ilegal di depan Gerbang Tol Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat (24/10/2025).Selain menutup tambang tersebut, Dimyati juga mengaku telah melaporkan aktivitas tambang ini ke Polda dan meminta polisi untuk melakukan penyelidikan.
Di samping itu, ia meminta kepada pemilik tambang untuk memproses izin tambang di lokasi tersebut.
"Saya minta betul-betul setop, dan segera proses izinnya, tapi yang sudah dilakukan kami akan proses pidananya dan kerugian negara berapa, pajak, kontribusi, dampak ke masyarakat, karena ilegal sama aja merampok," ujar dia.
Selain di lokasi ini, Dimyati berjanji berikutnya akan menutup semua tambang ilegal di Banten.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang