Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutai Barat Genjot Penyerapan Anggaran Rp2,2 Triliun untuk Pembangunan

Kompas.com - 24/10/2025, 20:22 WIB
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat merencanakan berbagai program untuk menyerap anggaran senilai Rp 2,2 triliun.

Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur telah disiapkan.

Sebelumnya, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) tercatat sebagai salah satu daerah dengan dana mengendap terbesar. Nilainya mencapai Rp 3,2 triliun.

Bupati Kutai Barat Frederick Edwin menyampaikan, dana Rp 2,2 triliun saat ini sedang menunggu diserap. Sementara, sisanya sekitar Rp 1 triliun masuk dalam skema Treasury Deposit Facilities (TDF).

Baca juga: Ogah Disebut Dana Mengendap Rp 1,8 T, Pemkab Balangan Targetkan Belanja 95 Persen

Ia menegaskan, jika sebagian besar dana sudah dialokasikan untuk proyek prioritas dan sedang menunggu proses penyelesaian administrasi.

Frederick memastikan bahwa anggaran itu akan difokuskan pada proyek infrastruktur yang dinilai memiliki peran krusial bagi konektivitas wilayah.

Salah satunya adalah penyelesaian Jembatan Aji Tulur Jejangkat yang lokasinya berada di atas Sungai Mahakam.

Infrastruktur itu menjadi akses strategis antara Kecamatan Melak dan Kecamatan Mook Manaar Bulatn.

Baca juga: Purbaya Sebut Dana Rp 3,2 T Mengendap di Kutai Barat, Bupati: Hanya Rp 1 T

Apabila proyek tersebut terealisasi, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat dan arus logistik.

“Kami berusaha menyelesaikan jembatan itu karena sangat berdampak bagi mobilitas masyarakat dan arus logistik,” ujar Frederick saat ditemui di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jumat (24/10/2025).

Selain jembatan, Pemkab Kubar menyiapkan pembangunan jalan baru sekitar 19 kilometer yang akan membuka akses dari Kampung Ombau menuju Kampung Mencelew serta pusat kegiatan umat di Kristen Center.

Diberitakan sebelumnya, kutai Barat masuk dalam daftar 15 daerah dengan dana triliunan yang belum terserap.

Baca juga: Datangi BPK Jabar, Dedi Mulyadi Tegaskan Tak Ada Dana Mengendap di Kas Daerah

Besarnya endapan dana tersebut sempat menjadi sorotan dari Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai, lambatnya belanja pembangunan telah menahan potensi pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal ini dinilai menjadi alarm agar percepatan pembangunan tidak lagi tertunda.

"Dana sebesar Rp3,2 triliun itu terdiri dari kas daerah sekitar Rp2,2 triliun yang menunggu penyerapannya. Bukan dalam bentuk deposito,” kata Bupati Kutai Barat.

Sementara, anggaran sekitar Rp 1 triliun lainnya masuk dalam skema TDF. Menurut dia, penempatan pada fasilitas tersebut dilakukan agar dana tidak hanya mengendap tanpa manfaat, sambil menanti realisasi program pembangunan.

(Penulis: Kontributor Samarinda, Pandawa Borniat)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau