Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta

Kompas.com - 03/11/2025, 16:53 WIB
Labib Zamani,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keluarga Keraton Surakarta akan melaksanakan tradisi Jawa 'brobosan' sebagai penghormatan terakhir kepada jenazah Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII.

Jenazah PB XIII dijadwalkan akan dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 5 November 2025.

Saat ini, jenazah PB XIII disemayamkan di Sasana Parasdya Keraton Surakarta.

Tradisi brobosan ini merupakan bentuk penghormatan terakhir dari keluarga kepada almarhum.

Baca juga: Karangan Bunga Wafatnya PB XIII Penuhi Keraton Surakarta: Ada Jokowi hingga Menteri

"Iya, prosesinya brobosan nanti di pelataran Bangsal Maligi," ujar Adik PB XIII, KGPH Puger, saat ditemui di Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Senin, 3 November 2025.

Puger menjelaskan bahwa prosesi keluarnya jenazah PB XIII menuju peristirahatan terakhir di Imogiri dimulai dari Sasana Parasdya, dilanjutkan ke Sasana Sewaka, dan turun ke Bangsal Maligi untuk prosesi brobosan.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Tak Bunyikan Gamelan 4 Hari, Bentuk Duka Wafatnya PB XIII

Selanjutnya, jenazah akan melewati Bangsal Magangan menuju Alun-alun Selatan dan transit sejenak di Loji Gandrung.

"Jenazah PB XIII akan dibawa menggunakan kereta jenazah. Rencananya itu nanti dari sini (Keraton Surakarta) transit di Loji Gandrung," ungkap Puger.

Dishalatkan di masjid Imogiri

Setelah dari Loji Gandrung, jenazah PB XIII akan dibawa menuju pemakaman di Makam Raja-Raja Mataram Imogiri menggunakan mobil ambulans.

Puger menambahkan bahwa setiba di Imogiri, akan ada prosesi adat berupa naik tangga.

Sebelum dimakamkan, jenazah PB XIII akan disemayamkan di Masjid Imogiri untuk dishalatkan.

Baca juga: Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Bakal Diangkat Lewati 400 Anak Tangga di Makam Imogiri, Prosesi Wajib

"Nanti disemayamkan di Masjid Imogiri, dishalatkan dulu, baru prosesi mengangkat ke tujuan makam liang lahat," jelasnya.

Puger juga menjelaskan bahwa prosesi pemberangkatan jenazah PB XIII melewati Alun-alun Selatan merupakan tradisi yang telah berlangsung turun temurun dari para raja Mataram sebelumnya.

"Iya (lewat Alun-alun Selatan). Kalau lewat situ (Alun-alun Utara) tidak mungkin. Karena di situ (Alun-alun Utara) landscape-nya ini didesain untuk urusan kenegaraan. Kalau selatan (Alun-alun Selatan) untuk meninggalnya raja," tutup Puger.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
Regional
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Regional
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Regional
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Regional
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Regional
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Regional
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
Regional
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Regional
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Regional
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Regional
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Regional
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Regional
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Regional
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Regional
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau