SEMARANG, KOMPAS.com – Sepasang kekasih, Sandi Yulianto Arya Putra dan Salma, tetap melangsungkan ijab kabul meski tempat tinggal mereka di Kampung Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, tergenang banjir pada Jumat (31/10/2025).
Rumah yang seharusnya menjadi lokasi kebahagiaan berubah menjadi tempat sakral penuh perjuangan.
Namun bagi Sandi, banjir bukan alasan menunda momen penting tersebut.
“Saya sudah kasih tahu ke keluarga, yang penting ijabnya dulu biar lancar,” kata Sandi, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Kisah Haru di Tengah Banjir Semarang, Jenazah Kaslimah Diantar Pakai Perahu Karet
Ia mengatakan makanan untuk tamu sudah dimasak dan sejumlah tamu telah datang.
“Tamu juga sudah datang. Ya, kondisinya seadanya, banjirnya selutut,” lanjutnya.
Sandi menceritakan, segala persiapan pernikahan awalnya sudah disiapkan. Panggung, kursi, meja, dekorasi, dan paket pelaminan telah dikirim ke lokasi.
Namun hujan deras dan banjir besar melanda sehari sebelum akad.
“Malam sebelum nikah air sudah tinggi, selutut. Dekor sama paketan sudah datang, tapi gak berani dipasang semuanya,” ujarnya.
Baca juga: 2 Anak Meninggal Dunia Imbas Banjir Semarang, Hanyut di Selokan yang Tertutup Genangan
Akhirnya, tenda sederhana menjadi satu-satunya pelindung di hari bahagia itu. Sandi dan Salma tetap menjalani ijab kabul dengan kaki terendam air.
Meski tidak semewah rencana awal, keduanya memilih tetap bersyukur.
“Ada sedihnya, ada senangnya juga. Enggak semua orang bisa ngalamin nikahan pas banjir kayak gini,” kata Sandi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang