0
KILAS DAERAH

Kilas Daerah Banyuwangi

Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Kompas.com - 03/11/2025, 16:45 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mendorong terciptanya lingkungan belajar yang aman dan layak di pondok pesantren (ponpes).

Salah satunya dengan memfasilitasi pengelola pesantren dalam pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU CKPP).

Langkah itu merupakan tindak lanjut dari pencanangan program “Pesantren Aman” yang digagas Pemkab Banyuwangi bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Program tersebut diluncurkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional pada 20 Oktober 2025.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh fasilitas pendidikan, termasuk pondok pesantren, dibangun dan digunakan secara aman.

“Pemkab Banyuwangi telah menggelar sosialisasi tentang regulasi dan prosedur pembangunan yang sesuai standar. Pemerintah ikut berkewajiban memastikan lingkungan belajar santri aman dan layak. Kami menjamin fasilitas gedung belajar maupun asrama sesuai standar keamanan,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Atap Asrama Putri Ambruk, Pondok Pesantren di Situbondo Diliburkan Selama Seminggu

Sosialisasi tersebut diikuti sekitar 70 pengurus pondok pesantren se-Banyuwangi dan dipimpin langsung oleh Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi. Hadir pula perwakilan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta para camat se-Banyuwangi.

Lebih lanjut, Ipuk menegaskan Pemkab siap memberikan pendampingan teknis agar pengurus pesantren tidak kesulitan dalam proses perizinan.

“Dinas terkait siap membantu pengurusan PBG dan SLF. Silakan berkonsultasi dengan Dinas PU jika ada kendala,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo menjelaskan bahwa PBG merupakan dokumen izin yang harus dimiliki sebelum pembangunan dimulai.

Sementara itu, SLF menjadi bukti bahwa bangunan telah memenuhi standar keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan.

Baca juga: Rano Karno Ingin Tiru Bali, Punya Pecalang untuk Jaga Keamanan Warga

“Kedua dokumen ini saling melengkapi dan penting untuk legalitas serta keamanan suatu bangunan,” jelas Yayan, sapaan akrab Suyanto.

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Dinas PU CKPP Banyuwangi membuka ruang konsultasi bagi pengelola pondok pesantren. Pemerintah daerah akan mendampingi setiap tahapan pengurusan dokumen tersebut.

“Masyarakat dan pengurus ponpes bisa datang langsung ke Dinas PU atau Mal Pelayanan Publik untuk berkonsultasi. Kami siap memberikan pendampingan kapan pun. Ini bentuk tanggung jawab bersama agar santri bisa belajar dengan aman dan orangtua pun tenang,” ujar Yayan.

Baca tentang

Terkini Lainnya
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
Regional
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Regional
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Regional
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Regional
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Regional
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Regional
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
Regional
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Regional
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Regional
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Regional
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Regional
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Regional
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Regional
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Regional
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Regional
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau