Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 03/11/2025, 12:46 WIB
Roberthus Yewen,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) bernama Luis asal Papua New Guinea (PNG) diduga dianiaya dan ditikam hingga tewas di Jalan Gerilyawan, Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, pada Minggu dini hari (2/11) sekitar pukul 02.30 WIT.

Kepala Kesatuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Jayapura Kota, Komisaris Polisi (Kompol) I Dewa Gede Ditya menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, sebelum kejadian, korban bersama beberapa orang mengonsumsi minuman keras di sekitar Jalan Timika, Abepura.

"Saat itu sempat terjadi keributan di lokasi tersebut, korban kemudian melarikan diri ke arah Masjid As Sholihin dan akhirnya ditemukan dalam keadaan bersimbah darah," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Investor asal Vietnam Dideportasi Usai Pekerjakan WNA Secara Ilegal di Bali

Menurut Dewa, dari hasil penyelidikan Tim Resmob Unit VI Satreskrim Polresta Jayapura Kota bersama anggota Polsek Abepura, polisi mengamankan salah satu pelaku penikaman WNA tersebut. 

"Pelaku berinisial EM (28) dibekuk Tim Resmob saat berada di sekitar RSUD Abepura dan kini telah mendekam di balik jeruji besi Mapolsek Abepura, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya.

Sementara itu, satu pelaku lainnya berinisial M, yang diduga berperan melakukan pemukulan terhadap korban, masih dalam pengejaran tim gabungan.

"Rekan EM, yakni M kini sedang dalam pengejaran oleh tim resmob gabungan, kami imbau sebaiknya segera menyerahkan diri ke pihak Kepolisian," kata Kompol Dewa.

Kompol Dewa mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, motif pelaku melakukan penganiayaan karena merasa tersinggung atas ucapan korban yang dianggap menantang.

Baca juga: Kerja Jadi Terapis Spa di Kuta, Empat WNA asal Vietnam Dideportasi

Sementara itu, untuk barang bukti berupa sebilah pisau lipat yang digunakan pelaku masih dicari karena dibuang. 

"Jenazah korban saat ini berada di RSUD Abepura sambil menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Kami terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit serta berupaya menghubungi perwakilan Negara PNG di Jayapura," ujarnya.

Polisi telah mengambil sejumlah langkah, di antaranya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), identifikasi korban, permintaan visum et repertum, serta proses penyidikan lebih lanjut.

Kompol Dewa menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap bentuk tindak pidana kekerasan di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota.

"Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan di kota ini. Kami berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan bertindak cepat, profesional, dan humanis," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau