DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang investor warga negera asing (WNA) asal Vietnam, berinisial NNKT (46), dideportasi oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai karena mempekerjakan 3 rekan senegaranya secara ilegal di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Ketiga perempuan WNA itu adalah, GHN (18), THL (42), dan THN (44). Mereka juga turut dipulangkan ke negara asalnya karena menyalahi izin tinggal.
"Dalam pemeriksaan awal, keempatnya mengaku bekerja sebagai terapis spa di lokasi tersebut, meskipun izin tinggal yang dimiliki tidak memperbolehkan untuk melakukan kegiatan bekerja," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Winarko, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: 2 WNA Iran Dideportasi Karena Mencuri di Nganjuk Jatim, Ini Modusnya
Winarko mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari informasi terkait adanya WNA yang bekerja secara ilegal di sebuah spa di Kuta, pada 25 Oktober 2025.
Selanjutnya, petugas melakukan operasi dan mendapati keempat WNA tersebut sedang melayani pelanggannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata NNKT sebagai pemegang ITAS Investor. Sedangkan, NGHN mengan Visa on Arrival (VOA), THL dan THN pengguna Bebas Visa Kunjungan.
Kepada petugas, NNKT mengaku tempat spa miliknya itu baru operasi sebulan.
Baca juga: Polisi Jaga Ketat Sidang Penembakan WNA di PN Denpasar
Berdasarkan temuan itu, petugas menyimpulkan bahwa keempat WNA tersebut melanggar Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, karena melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang diberikan.
"Mereka dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi dan diajukan ke dalam daftar cekal," kata dia.
Keempatnya telah dipulangkan ke Vietnam melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan maskapai VietJet Air dengan rute Denpasar–Ho Chi Minh pada Rabu, 29 Oktober 2025.
"Penegakan hukum keimigrasian tidak hanya memberikan efek jera bagi pelanggar, tetapi juga memastikan bahwa keberadaan orang asing di wilayah Bali tetap tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," sambungnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang