Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Pasar Mojoduwur Jombang, Penipu Ngaku Polisi Minta Biaya Investigasi ke Kades

Kompas.com - 11/05/2025, 08:39 WIB
Moh. Syafií,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda pasar tradisional yang berada di Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (9/5/2025) petang.

Sehari setelah kejadian itu, masyarakat Kabupaten Jombang dihebohkan dengan adanya kabar permintaan biaya pelaksanaan investigasi terkait penyebab kebakaran pasar.

Kepala Desa Mojoduwur, Imam Baihaqi, mengungkapkan, pada Sabtu (10/5/2025) pagi, ia melakukan pendataan dan identifikasi kerugian yang dialami sejumlah pedagang akibat kebakaran.

Baca juga: Pasar Mojoduwur Jombang Terbakar, Kios Berbahan Kayu Picu Api Cepat Membesar

Namun, di tengah kesibukannya melakukan pendataan, seseorang yang mengaku sebagai Kasat di Polres Jombang menghubunginya melalui sambungan telepon.

“Sewaktu kami melakukan identifikasi mengenai kerugian dan jumlah kios yang terbakar, ada telepon ke nomor kami,” ungkap Baihaqi, Sabtu (10/5/2025) malam.

“Nomor itu saya tidak kenal sama sekali, orangnya juga tidak tahu. Sempat telepon dua kali, namun tidak terangkat. Kemudian ada pesan WA ke kami, meminta untuk menelepon balik,” lanjut dia.

Baca juga: Pasar Tradisional Mojoduwur Jombang Terbakar, 7 Kios Ludes

Setelah membaca pesan tersebut, Baihaqi menelepon ke nomor itu.

Panggilan tersambung, di mana sang penelepon meminta agar disambungkan dengan Kepala Pasar Mojoduwur.

Kepada kepala pasar, tutur Baihaqi, sosok yang mengaku sebagai pejabat di Polres Jombang itu meminta agar disiapkan uang sebesar Rp 5 juta sebagai biaya investigasi penyebab kebakaran.

“Katanya mau datang, jadi kami dengan kepala pasar dan Mas Dodit, anggota dewan di desa kami, menunggunya. Tapi setelah kami tunggu sekian lama, ternyata tidak datang, tapi malah kirim nomor rekening,” ungkap Baihaqi.

Menyadari ada yang tidak beres dan dugaan upaya penipuan, Baihaqi kemudian mengonfirmasi kejadian tersebut kepada Polsek Mojowarno dan kenalannya di Polres Jombang.

Baihaqi mengaku sempat geram kepada polisi setelah ada permintaan biaya investigasi terkait kebakaran yang melanda pasar tradisional di desanya.

Namun, setelah mengetahui jika hal itu merupakan upaya penipuan, ia kemudian mendatangi Polsek Mojowarno untuk mengklarifikasi kejadian itu dan menyampaikan permintaan maaf.

Sementara itu, terkait kebakaran yang melanda Pasar Mojoduwur, Baihaqi menyebutkan terdapat 16 kios yang ludes ataupun rusak akibat terbakar.

“Rinciannya 10 kios hangus dan tidak bisa diperbaiki, dan 6 kios lainnya masih bisa diperbaiki,” ungkap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau