KEPANJEN, KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang, kembali hidup. Setelah hampir dua setengah tahun berlalu sejak peristiwa tragis 1 Oktober 2022, atmosfer sepak bola kembali hadir di kandang Arema FC.
Laga pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 melawan Persik Kediri, Minggu (11/5/2025) sore, akan menjadi momen penuh makna, bukan sekadar pertandingan, melainkan simbol kebangkitan dan rekonsiliasi antara lapangan hijau dan semangat Aremania.
Guna memastikan laga berjalan aman dan tertib, lebih dari 2.000 personel gabungan diterjunkan. Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa Polri bertanggung jawab pada ring 2 hingga ring 4, termasuk area gate ticketing, kantong parkir, dan akses luar stadion.
Sementara ring 1 menjadi wewenang penuh panitia pelaksana (panpel) dan steward internal.
“Tugas kami memastikan situasi di luar tetap kondusif dan tidak ada gangguan keamanan dari luar yang bisa mengganggu jalannya pertandingan,” ujarnya beberapa waktu lalu melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.
Petugas tiket melayani Aremania saat simulasi penyeleggaraan pertandingan laga Charity Match Ngalup Penuh Cinta antara Arema FC melawan Arema Allstar yang berakhir dengan skor 7-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Kamis (8/5/2025) sore.Tidak hanya skema keamanan yang disiapkan, panpel Arema FC juga mengatur sistem penjualan tiket secara digital dan terverifikasi. Dengan pembelian tiket melalui aplikasi resmi dan penonton wajib membawa KTP serta e-ticket saat memasuki stadion.
Seperti diketahui beberapa hari sebelum penyeleggaraan laga resmi pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 ini, semua unsur yang akan terlibat mulai dari teknis keamanan, lalu lintas, hingga mekanisme keluar-masuk stadion.
Saat laga amal bertajuk "Ngalup Penuh Cinta" yang dihadiri sebanyak 604 penonton yang sekaligus menjadi ajang penggalangan dana untuk keluarga korban tragedi kanjuruhan.
“Simulasi berlangsung aman dan tanpa kendala. Alur masuk ke Stadion, bagaimana teknis sebelum laga, semua dijalankan dalam simulasi di charity match ini,” kata Munif Bagaskara Wahid, Manajer Bisnis sekaligus perwakilan panpel Arema FC kepada jurnalis termasuk Kompas.com.
Ia juga menyampaikan bahwa sistem keamanan stadion terbagi dalam dua ring utama. Steward dan panpel menjaga ring 1, sedangkan ring 2 dijaga oleh Polri yang turut melakukan sterilisasi dan pemeriksaan terhadap barang bawaan penonton.
Tampilan dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dalam refleksi air usai di renovasi.Sementara itu kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., menekankan bahwa pendekatan keamanan dilakukan secara terukur dan humanis. Ia berharap semangat baru ini bisa menjadi awal dari sebuah transformasi positif.
“Kami tidak menggunakan senjata tajam. Semua berjalan satu komando, pengamanan kami lakukan secara terukur, tegas, dan humanis,” ujar mantan Kapolres Blitar tersebut.
“Stadion ini sudah sangat megah, dilengkapi teknologi tinggi dan sistem modern. Dari sistem tiket, pintu masuk, hingga mekanisme keluar masuk penonton, ini bisa jadi role model stadion aman dan ramah penonton,” imbuhnya.
Kini ia juga mengajak masyarakat Malang untuk turut menjaga atmosfer ini.
“Stadion ini bisa menjadi ikon wisata olahraga di Malang. Jadikan sepak bola sebagai hiburan yang aman dan menyenangkan,” pungkas AKBP Danang Setiyo P.S..
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang