Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Kanjuruhan Bangkit, Harapan, Cinta dan Keamanan Menyambut Laga Arema FC vs Persik

Kompas.com - 11/05/2025, 14:15 WIB
Suci Rahayu,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KEPANJEN, KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang, kembali hidup. Setelah hampir dua setengah tahun berlalu sejak peristiwa tragis 1 Oktober 2022, atmosfer sepak bola kembali hadir di kandang Arema FC.

Laga pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 melawan Persik Kediri, Minggu (11/5/2025) sore, akan menjadi momen penuh makna, bukan sekadar pertandingan, melainkan simbol kebangkitan dan rekonsiliasi antara lapangan hijau dan semangat Aremania.

Guna memastikan laga berjalan aman dan tertib, lebih dari 2.000 personel gabungan diterjunkan. Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa Polri bertanggung jawab pada ring 2 hingga ring 4, termasuk area gate ticketing, kantong parkir, dan akses luar stadion.

Sementara ring 1 menjadi wewenang penuh panitia pelaksana (panpel) dan steward internal.

“Tugas kami memastikan situasi di luar tetap kondusif dan tidak ada gangguan keamanan dari luar yang bisa mengganggu jalannya pertandingan,” ujarnya beberapa waktu lalu melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.

Petugas tiket melayani Aremania saat simulasi penyeleggaraan pertandingan laga Charity Match Ngalup Penuh Cinta antara Arema FC melawan Arema Allstar yang berakhir dengan skor 7-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Kamis (8/5/2025) sore.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Petugas tiket melayani Aremania saat simulasi penyeleggaraan pertandingan laga Charity Match Ngalup Penuh Cinta antara Arema FC melawan Arema Allstar yang berakhir dengan skor 7-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Kamis (8/5/2025) sore.

Tidak hanya skema keamanan yang disiapkan, panpel Arema FC juga mengatur sistem penjualan tiket secara digital dan terverifikasi. Dengan pembelian tiket melalui aplikasi resmi dan penonton wajib membawa KTP serta e-ticket saat memasuki stadion.

Seperti diketahui beberapa hari sebelum penyeleggaraan laga resmi pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 ini, semua unsur yang akan terlibat mulai dari teknis keamanan, lalu lintas, hingga mekanisme keluar-masuk stadion.

Saat laga amal bertajuk "Ngalup Penuh Cinta" yang dihadiri sebanyak 604 penonton yang sekaligus menjadi ajang penggalangan dana untuk keluarga korban tragedi kanjuruhan.

“Simulasi berlangsung aman dan tanpa kendala. Alur masuk ke Stadion, bagaimana teknis sebelum laga, semua dijalankan dalam simulasi di charity match ini,” kata Munif Bagaskara Wahid, Manajer Bisnis sekaligus perwakilan panpel Arema FC kepada jurnalis termasuk Kompas.com.

Ia juga menyampaikan bahwa sistem keamanan stadion terbagi dalam dua ring utama. Steward dan panpel menjaga ring 1, sedangkan ring 2 dijaga oleh Polri yang turut melakukan sterilisasi dan pemeriksaan terhadap barang bawaan penonton.

Tampilan dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dalam refleksi air usai di renovasi.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Tampilan dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dalam refleksi air usai di renovasi.

Sementara itu kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., menekankan bahwa pendekatan keamanan dilakukan secara terukur dan humanis. Ia berharap semangat baru ini bisa menjadi awal dari sebuah transformasi positif.

“Kami tidak menggunakan senjata tajam. Semua berjalan satu komando, pengamanan kami lakukan secara terukur, tegas, dan humanis,” ujar mantan Kapolres Blitar tersebut.

“Stadion ini sudah sangat megah, dilengkapi teknologi tinggi dan sistem modern. Dari sistem tiket, pintu masuk, hingga mekanisme keluar masuk penonton, ini bisa jadi role model stadion aman dan ramah penonton,” imbuhnya.

Kini ia juga mengajak masyarakat Malang untuk turut menjaga atmosfer ini.

“Stadion ini bisa menjadi ikon wisata olahraga di Malang. Jadikan sepak bola sebagai hiburan yang aman dan menyenangkan,” pungkas AKBP Danang Setiyo P.S..

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau