Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP Katolik Angelus Custos Tewas Tersetrum Kabel AC, Sekolah: Korban Datang Saat Libur

Kompas.com - 11/05/2025, 15:45 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – SMP Katolik Angelus Custos mengungkap kronologi meninggalnya SSH (15), siswa kelas XI, yang tewas akibat tersengat listrik dari kabel AC saat mengerjakan tugas sekolah.

Saat kejadian, korban datang ke sekolah bersama teman-temannya pada hari libur.

Ketua Tim Advokasi Ikatan Alumni (IKA) Yayasan Mardiwiyata, Tjandra Sridjaja, menjelaskan bahwa awalnya SSH berencana mengerjakan tugas Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di rumah temannya.

Namun, guru menyarankan agar tugas tersebut dikerjakan di sekolah pada 25 Maret 2025. SSH disebut menolak karena alasan yang tidak bisa dijelaskan.

"Dijawab guru, kalau bisa tanggal 25 Maret 2025 di sekolah, dijawab sama dia (korban) 'ada satu hal yang tidak bisa dijelaskan'," ujar Tjandra di SMP Katolik Angelus Custos, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Diduga Tersetrum, Siswa SMP Swasta Surabaya Tewas Saat Kerjakan Tugas di Sekolah

Meski demikian, guru tetap meminta satpam menyiapkan ruangan sebagai antisipasi jika korban dan kelompoknya tetap datang.

Laboratorium sekolah sempat dibuka pada 25 Maret pukul 08.00 WIB, namun tidak digunakan hingga pukul 17.00 WIB. Ruangan itu juga tidak dipakai pada 26 dan 27 Maret.

Pada Jumat, 28 Maret 2025, saat sekolah sedang libur, SSH dan teman-temannya datang ke sekolah.

Salah satu dari mereka mengusulkan untuk mengerjakan tugas di rooftop. Karena pintu depan tidak bisa diakses, mereka masuk lewat pintu belakang yang merupakan akses menuju asrama SMA Frateran.

"Entah bagaimana, dia masuk dari depan pasti tidak bisa. Masuk lewat belakang muter, pintu belakang, pintunya asrama karena di sini ada asrama dari siswa SMA (Frateran)," jelas Tjandra.

Baca juga: Ibu Siswa SMP yang Tewas Tersetrum Kabel AC Sekolah Menangis karena Polisi Batal Cek TKP

Setelah menyelesaikan tugas PJOK, SSH berusaha berpindah lokasi dengan melompati pagar di dekat mesin outdoor AC sekolah.

Namun, ia mengalami kesulitan dan akhirnya memutar ke pagar samping.

"Waktu itu baru hujan dan genangan air diinjak kabel AC terkelupas bungkusnya, kena air dan tersetrum," tambahnya.

Saat tersengat, tangan SSH sempat memegang pagar besi di dekat mesin AC.

"Waktu kesetrum tangannya dia pegang besi ini. Temannya masih mengira bermain-main. Akhirnya jatuh, dia jatuh karena terbentur besi pagar atau ubin atau karena tersetrum, tidak diketahui," ucap Tjandra.

Baca juga: Siswa SMP Tewas Tersetrum Kabel AC, Ayah Sujud di Sekolah Minta Kasus Diungkap

Keluarga siswa SMP yang tewas karena tersetrum kabel AC di sekolah saat mendatangi sekolah anaknya, Jumat (9/5/2025).KOMPAS.com/ANDHI DWI Keluarga siswa SMP yang tewas karena tersetrum kabel AC di sekolah saat mendatangi sekolah anaknya, Jumat (9/5/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau