Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Siswa SMP yang Tewas Tersetrum Kabel AC Sekolah Menangis karena Polisi Batal Cek TKP

Kompas.com - 09/05/2025, 19:50 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tangis keluarga siswa SSH (15) yang tewas diduga akibat tersetrum kabel listrik AC di sekolahnya pecah setelah aparat kepolisian membatalkan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP).

Kejadian ini berlangsung di sekolah yang terletak di Kecamatan Krembangan pada Jumat (9/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Awalnya, keluarga korban telah berkumpul di lokasi kejadian menunggu kedatangan Tim Inafis Polrestabes Surabaya.

Mobil petugas baru tiba sekitar pukul 16.30 WIB dan langsung memasuki area lapangan basket sekolah.

Namun, setelah beberapa menit berbincang, petugas memutuskan untuk pergi tanpa melakukan pengecekan di lokasi di mana korban meninggal dunia.

Baca juga: Diduga Tersetrum, Siswa SMP Swasta Surabaya Tewas Saat Kerjakan Tugas di Sekolah

"Apakah (rencana polisi) ini cek atau olah TKP saya enggak tahu. Tapi kalau katanya penyidik ini cek TKP," ungkap ayah korban, Tanu Hariadi, saat ditemui di sekolah.

Ibu korban, Christine, yang mendengar pernyataan suaminya, terus memeluk Tanu. Tak lama kemudian, tangisnya pecah.

"Ini mengungkap kebenaran kok, keadilan, saya enggak tahu kenapa kok ditunda. Silahkan teman-teman tanya ke Polrestabes Surabaya terkait kenapa ditundanya," ujar Christine dengan penuh emosi.

Sejumlah anggota keluarga lainnya berusaha menenangkan Christine dengan menepuk pundaknya, namun ia terus menangis mendengar suaminya berbicara kepada awak media.

Sebelumnya, Tanu menceritakan bahwa anaknya berniat mengerjakan ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) bersama teman-temannya pada Senin (28/3/2025).

Mereka tiba di sekolah sekitar pukul 11.23 WIB, namun saat itu sekolah sedang libur.

Akibatnya, korban dan teman-temannya melihat tangga menuju kelas ditutup dan lapangan sekolah digunakan oleh siswa SMA untuk kerja kelompok.

Baca juga: Diduga Tersetrum, Siswa SMP Swasta Surabaya Tewas Saat Kerjakan Tugas di Sekolah

Tanu menyebutkan bahwa sejumlah anak tersebut kemudian memutuskan untuk mengerjakan tugas di rooftop sekolah.

Namun, saat itu, korban diduga tersengat listrik setelah tidak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas.

"Putra saya berteriak, (katanya) aku kesetrum lalu mematung selama sekitar 40 detik. Akhirnya terjatuh dan kepalanya terbentur pagar," ungkap Tanu.

Lalu, korban dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit (RS) Adi Husada di Jalan Undaan Wetan, namun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.35 WIB.

"Saat saya memandikan jenazah, saya melihat luka di kakinya, bercak merah di punggung, dan bintik-bintik merah di lengannya. Dugaannya, urat syarafnya putus," tutup Tanu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau